MOJOKERTO, Lenterainspiratif.id – Menteri Sosial Republik Indonesia Syaifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata kehadiran negara untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Hal itu disampaikan Gus Ipul saat mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama 15 Mojokerto yang berlokasi di Jalan Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (11/10/2025).
Kunjungan tersebut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Forkopimca Gedeg, para guru, wali murid, dan pendamping sosial.
“Keluarga miskin ekstrem tetap bagian dari warga bangsa Indonesia yang memerlukan perhatian dari negara dan pemerintah. Presiden mengajak kita semua untuk menoleh kepada keluarga-keluarga yang selama ini mungkin suaranya belum terdengar, tapi mereka selalu mendoakan Indonesia,” ujar Gus Ipul dalam sambutannya.
Ia menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto, yang ingin memastikan anak-anak dari keluarga tidak mampu mendapatkan pendidikan yang layak, setara, dan bermartabat.
Gus Ipul menyebut, di Mojokerto, Sekolah Rakyat menjadi salah satu percontohan nasional dalam pengembangan pendidikan berbasis kepedulian sosial.
“Sekolah ini sementara masih menempati gedung lama, namun Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah menyiapkan lahan seluas 8 hektar. Pembangunan gedung barunya akan dibiayai dari APBN sesuai arahan Presiden,” terangnya.
Fasilitas sekolah tersebut, lanjutnya, nantinya akan sangat lengkap. Akan ada asrama siswa, ruang keluarga, aula, ruang makan bersama, dapur umum, laboratorium, perpustakaan, hingga lapangan olahraga. Semua itu disiapkan agar anak-anak dapat tumbuh dengan lingkungan belajar yang sehat, nyaman, dan menyenangkan.
“Kalau lahannya 8 hektar, bisa lebih luas dan lengkap. Di sinilah anak-anak kita ditempa agar menjadi generasi yang tangguh dan siap menghadapi masa depan,” tutur Gus Ipul.
Dalam kesempatan itu, Mensos juga berpesan agar para siswa tidak berkecil hati dan terus bersemangat belajar.
Ia menegaskan bahwa sekolah rakyat terbuka bagi siapa saja dari keluarga tidak mampu, tanpa melihat kemampuan awal siswa.
“Kalau anak-anak belum bisa apa-apa, tidak masalah. Karena di sinilah tempatnya belajar supaya bisa. Yang belum bisa, justru itulah yang diajari sampai bisa,” pesan Gus Ipul disambut tepuk tangan para siswa.
Lebih lanjut, Gus Ipul menegaskan bahwa proses penerimaan siswa Sekolah Rakyat dilakukan secara selektif dan berbasis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTKS).
Pendamping sosial akan mendatangi langsung keluarga calon siswa untuk mencocokkan data di lapangan sebelum disahkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto dan ditetapkan oleh Kementerian Sosial RI.
“Sekolah Rakyat tidak membuka pendaftaran umum. Hanya keluarga yang masuk dalam data resmi dan terverifikasi yang dapat menjadi siswa. Ini agar program benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, dalam sambutannya melaporkan bahwa proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat berjalan dengan baik dan lancar.
Menurutnya, seluruh siswa menunjukkan semangat belajar yang tinggi, sementara para guru dan tenaga pendidik juga bekerja dengan penuh dedikasi.
“Alhamdulillah, proses pembelajaran berjalan lancar tanpa kendala. Jumlah siswa stabil, berat badan dan tinggi badan anak-anak juga meningkat, menandakan kondisi mereka sehat dan terpantau dengan baik,” ungkap Gaguk.
Ia menambahkan, pada APBD Kabupaten Mojokerto tahun 2025, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8 miliar untuk pengembangan Sekolah Rakyat agar ke depan dapat menampung lebih banyak siswa.
“Kami sudah menyiapkan lahan di Kecamatan Gedeg, dan siap berkolaborasi dengan Kementerian Sosial untuk pembangunan gedung baru. Semoga program ini membawa manfaat besar bagi masyarakat Mojokerto,” tandasnya.