Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Harga kebutuhan pokok masyarakat (sembako) di wilayah Kabupaten Mojokerto pada Minggu (12/10/2025) terpantau stabil, meski sejumlah komoditas mengalami kenaikan ringan. Berdasarkan hasil pantauan harga harian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto, fluktuasi harga masih dalam batas wajar dan pasokan bahan pangan tetap aman.
Kenaikan paling mencolok terjadi pada beras Bramu Super yang naik Rp644 atau sekitar 4,13 persen menjadi Rp16.244 per kilogram. Sementara itu, beras IR.64 Premium dan IR.64 Medium masih stabil masing-masing di harga Rp14.366 dan Rp13.218 per kilogram.
Harga gula pasir dalam negeri juga menunjukkan tren naik, kini berada di Rp16.468 per kilogram, naik Rp5 dari hari sebelumnya. Sedangkan harga minyak goreng kemasan dan curah seperti Bimoli, Minyakita, dan minyak curah terpantau tidak mengalami perubahan signifikan dan masih dijual di kisaran Rp17.000–Rp20.000 per liter.
Untuk komoditas protein hewani, daging sapi murni stabil di Rp108.922 per kilogram, sementara daging ayam broiler naik tipis Rp11 menjadi Rp35.508 per kilogram. Harga telur ayam ras juga naik Rp21 menjadi Rp28.232 per kilogram, sedangkan telur ayam kampung bertahan di Rp3.297 per butir.
Harga sayuran di pasar tradisional Mojokerto masih bervariasi. Kentang naik tipis menjadi Rp15.525 per kilogram, sedangkan wortel dan tomat cenderung stabil di kisaran Rp10.472 dan Rp6.450 per kilogram. Untuk bumbu dapur, cabai merah biasa naik Rp316 menjadi Rp44.290 per kilogram, sementara cabai rawit turun Rp90 menjadi Rp31.597 per kilogram. Bawang merah sedikit turun menjadi Rp32.147 per kilogram, sedangkan bawang putih masih bertahan di Rp29.605 per kilogram.
Harga ikan segar seperti bandeng, kembung, dan tongkol masih terpantau stabil di kisaran Rp32 ribu–Rp35 ribu per kilogram. Namun, ikan tuna mengalami sedikit kenaikan menjadi Rp41.163 per kilogram, naik sekitar 0,3 persen dari hari sebelumnya. Sementara harga gas LPG 3 kilogram naik ringan menjadi Rp18.231 per kilogram, dengan kenaikan sekitar 2 persen dalam sepekan terakhir.
Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto melalui tim pemantau harga menyebutkan bahwa stok bahan pokok masih aman, dan kenaikan harga sebagian besar disebabkan oleh biaya distribusi serta cuaca yang mempengaruhi hasil panen.
“Secara umum harga pangan masih stabil dan stok cukup. Kami tetap melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional untuk mencegah lonjakan harga menjelang akhir tahun,” ujar salah satu petugas pemantau.
Dengan kondisi ini, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebih. Pemerintah daerah bersama TPID akan terus mengawasi perkembangan harga di lapangan.