Lenterainspiratif.id | Politik – Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang situasi politik semakin memanas. Salah satunya seperti yang dilakukan Yenny Wahid putri Gus Dur dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Konflik antara kedua sepupu itu seperti tidak ada habisnya, bahkan keduanya sempat saling sindir di media sosial (medsos).
Bahkan belakangan Yenny Wahid membongkar kisah konflik yang terjadi antara ayahnya dengan Cak Imin. Bahwa sejarah yang tidak bisa dihapus dari perjalanan PKB adalah Cak Imin merupakan sosok yang mengeluarkan Gus Dur dari PKB.
Menurutnya, hal itu terjadi dalam penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol, Jakarta pada 2008 silam.
“Saya hanya ingin meluruskan sejarah, di mana saat ini seolah-olah ada upaya menghapuskan sejarah PKB seolah-olah Gus Dur itu masih berada di PKB. Banyak masyarakat yang tidak memahami, bahwa Gus Dur lewat Muktamar [di] Ancol, Gus Dur sebagai pendiri PKB telah dikeluarkan dari PKB,” kata Yenny dilansir dari CNN Indonesia.
Ia menyatakan, sejarah perjalanan PKB itu harus dikemukakan kembali untuk menjadi pendidikan politik bagi publik agar mengedepankan etika moral dalam berpolitik.
Kata Yenny, tokoh senior PKB yang dikeluarkan dari PKB tak hanya Gus Dur, termasuk dirinya. Bahkan, menurut Yenny, Cak Imin juga mengeluarkan sosok-sosok yang pernah menemani perjalanan Cak Imin di PKB.
“PKB sendiri memang saat ini dikelola dengan sangat berdasarkan paranoid jadi banyak sekali tokoh-tokoh senior PKB, nggak usah bicara soal saya, tokoh-tokoh senior PKB yang dulu mengiringi Gus Dur bahkan menjadi teman-teman Cak Imin sendiri, bahkan dikeluarkan dari partai bukan cuman saya,” ucap Yenny.
Yenny menyatakan, Cak Imin telah menggembok PKB dari dalam. Menurut dia, langkah Cak Imin itu membuat sejumlah tokoh seperti Menko Polhukam Mahfud MD pindah ke parpol lain.
“Ini ibaratnya PKB digembok dari dalam, semua kader-kader senior nggak masuk, semua. Tokoh-tokoh semua Pak Mahfud Md, Pak Ali Masykur, itu banyak sekali tokoh-tokoh yang bahkan sebagian hijrah ke partai lain, tapi hatinya tetap di PKB, cuma ya itu dikunci dari dalam,” ucap Yenny.
Dia menambahkan, situasi di internal PKB sudah tidak sehat saat ini.
“Kenyataannya itu, sudah 18 tahun, memimpin partai jadi ya kekuasaannya sangat absolut, jadi ini memang bukan sesuatu yang sehat lagi tapi sudah tidak sehat,” katanya. (Met)