lenterainspiratif.id | Mojokerto – kematian Novia Widyasari Rahayu (23) asal Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto menyisakan banyak misteri, sebelum meninggal novia dalam aplikasi id.quora.com dengan nama Aulia Dinarmara Putri R ia memposting percakapan bersama mamanya.
Mahasiswa cantik Fakultas Sastra Inggris mengisahkan bahwa ia dibawa mamanya ke Rumah Sakit Jiwa ( RSJ ) untuk berobat. Setelah pemeriksaan dengan Psikiater iapun dirujuk untuk konseling ke Psikolog. dan novia didiagnosa Depresi Mayor dan dianjurkan rawat inap namun dirinya menolak.
Dalam curhatanya ” Saya tidak pernah berbicara. Saya hanya bisa menulis atau mengetik sesuatu yg ingin saya sampaikan. Itulah sebabnya kadang saya mengirimi mama pesan singkat “ma, aku takut. aku pengen mati ma”
Tak hanya itu, sang mama juga meminta bahwa novia menemani sang mama hingga akhir hayatnya.
Diberitakan sebelumnya, Dalam keterangan salah satu teman Novia yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, aksi bunuh diri yang dilakukan Novia bukanlah karena depresi akibat ditinggal ayahnya meninggal, melainkan mendapatkan tekanan hidup yang pelik.
Novia diketahui menjalin hubungan asmara dengan RB yang diduga merupakan seorang polisi dari polres pasuruan.
Singkat cerita, Novia hamil 4 bulan dengan RB. Ia meminta pertanggung jawaban RB atas. kehamilannya, namun RB tidak mau bertanggung jawab.
Novia akhirnya meminta pertanggung jawaban kepada orang tua RB. Orang tua RB menyanggupi, Novia diajak makan oleh RB beserta keluarganya. Selepas itu, keluarga RB menuju rumah Novia untuk membicarakan kepada orang tua Novia.
Namun sesampai dirumah Novia, orang tua RB mengatakan bahwa dirinya tidak menyetujui jika RB dan Novia segera menikah.
“Alasannya RB masih punya kakak yang belum menikah, dan juga RB saat ini baru menjadi Polisi,” ucap teman Novia.
Setelah dua hari berselang, RB mengirimkan pesan ke Novia untuk mengajaknya jalan. Ke esokan harinya Novia dijemput RB.
“Saat jalan itu, RB memaksa Novia meminum 4 butir obat. Sore harinya Novia merasa lapar karena sejak dari tadi dirinya tidak makan dan minum. Diwaktu itu Novia merasakan sakit hebat diperutnya,” jelasnya.
Dua hari setelah peristiwa ini, korban sempat drop dan sempat opname di salah satu rumah sakit. Novia juga sempat kritis.
“Beberapa hari masuk RS, RD juga yang nemenin Novia di RS,” ucapnya.
Sepulang dari RS, Novia sempat memberanikan diri untuk bercerita ke keluarganya, namun respon dari keluarga sangat tidak memuaskan bagi Novia. Bahkan pamannya memarahi bahkan mengancam akan membunuh Novia.
Novia pun semakin depresi hingga akhirnya dia membeli sianida di salah satu toko online dengan harga Rp 160 ribu dan meminumnya di samping makam ayahnya.
Sebelum peristiwa pengguguran janinnya, Novia sempat melaporkan kasus yang meninpanya ke Propam Polres Pasuruan. Namun, pihak polres menutupinya.
“Korban juga sempat sewa pengacara untuk kasus ini. Tapi keburu korban meninggal,” pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mahasiswi Cantik bernama Novia Widyasari Rahayu (23) asal Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ditemukan tewas di samping makam ayahnya yang meninggal sekitar 3 bulan yang lalu, Kamis (2/12/2022) sore. Korban diduga melakukan bunuh diri akibat depresi.
Menurut keterangan juri kunci makam, Sugito mengatakan, mahasiswi dari kampus Universitas Bhayangkara Malang tersebut sering melakukan percobaan bunuh di dekat makam ayahnya, namun selalu ketahuan oleh ibunya dan saudaranya.
“Sering melakukan perconbaan bunuh diri namun ketahuan,” ucapnya.
Akun sosial media instagram dengan nama noviawidyasr yang diduga milik korban sempat memposting curahan hati korban ke salah satu temannya melalui pesan whatsapp.
“Aku iki lapo, aku iki cerito dianiaya keluargae rendy, dianiaya rendy,” tulisnya postingan tersebut.
Dalam postingan akun noviawidyasr, korban menceritakan bahwa sebelumnya ia pergi ke Malang untuk mengambil sertifikat Toefl.
“Lapo kok seng mbok anu iki aku, aku nang malang njukuk sertifikat toefl, yowes intine masalahku gak selesai,” lanjutnya dalam tulisan posting tersebut.
“La lapo kok kudu aku seng mbok antemi, arek seng gak duwe bapak, lapo gak rendy ta keluargane kono,” pungkas korban.
Namun sayangnya, postingan akun instagram tersebut sudah dihapus.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan akan mendalami temuan fakta baru dibalik kematian mahasiswi Unibersitas Bhayangkara Malang ini.
“Belum bisa dipastikan apakah korban mendapatkan tekanan dari temannya, cuman kita akan mendalami fakta baru ini,” jawab Andaru, Jumat (3/12/2021). (Diy)