lenterainspiratif.id | Mojokerto – Nuansa Majapahitan pada wajah Balai Kota Mojokerto semakin indah dengan ditambah adanya renovasi taman yang makin asri dan rapi.
Ornamen ukiran, dinding batu bata hingga gapura yang ada di balai Kota semakin mendukung perwajahan Kota Mojokerto menuju kota wisata berbasis sejarah yang mengingatkan kebesaran kerajaan Majapahit.
Makin asri ketika kita masuk di balai kota terkecil nomer dua ini, disambut dengan keindahan pohon serta rumput yang hijau yang berada tepat di depan gedung yang ber arsitektur ala kerajaan Majapahit.
Nampak jelas ornamen Majapahitan terlihat. Bahkan, jika kita masuk ke lobby, ada peninggalan Majapahit berupa artefak guci yang dipamerkan dan terawat dengan baik.
“Revitalisasi balai Kota Mojokerto ini sebagi upaya Sekretariat Pemkot Mojokerto mendukung Wisata sejarah yang diusung Walikota yakni Kota Mojokerto menuju Kota wisata sejarah. Terutama Majapahit,” kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo.
Lebih lanjut Gaguk mengatakan kentalnya nuansa Majapahit tak hanya di Balai Kota, di semua ruas baik di jalan protokol hingga kampung spirit of Majapahit juga sangat dirasakan. Hal itu mengingat, salah satu prioritas Walikota adalah menjadikan Kota Mojokerto menuju kota pariwisata yang berbasis sejarah dan budaya.
Hampir seluruh bangunan perkantoran Pemkot Mojokerto hingga 18 kantor kelurahan sekota bercorak khas Majapahitan.
’’Karena itu menjadi salah satu dari uri-uri budaya, khususnya di bidang arsitektur yang harus dilestarikan,’’ imbuhnya.
Pembangunan sejumlah infrastruktur di sektor pariwisata, pendapa, hingga pasar tradisional juga memasukkan unsur Majapahit. Termasuk memoles Alun-Alun Kota Mojokerto.
Ikon Kota Mojokerto memadukan filosofi dari warisan budaya kerajaaan yang mencapai kejayaan di masa kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada itu.
Wilayah Kota Mojokerto hanya seluas 20,21 kilometer persegi. Tapi, letak geografis yang dekat dengan Surabaya, 25–30 menit lewat tol, membuatnya berdenyut kencang.
Secara kultural, Mojokerto, kota maupun kabupaten, juga masuk subgenre arek, sama dengan Surabaya. Wilayahnya dialiri Brantas, sungai yang dulu memegang peran penting di era Kerajaan Majapahit yang ibu kotanya diyakini banyak pihak berada di kawasan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. ( Roe/adv )