DaerahGaya Hidup

Masker Scuba Dinilai Tak Efektif, Penjualan Masker Hancur

×

Masker Scuba Dinilai Tak Efektif, Penjualan Masker Hancur

Sebarkan artikel ini
Masker Scuba Dinilai Tak Efektif, Penjualan Masker Hancur
Foto : Masker Scuba

Masker Scuba Dinilai Tak Efektif, Penjualan Masker Hancur
Foto : Masker Scuba

Lenterainspiratif.com | Jakarta – Penggunaan masker scuba dinilai tidak efektif untuk mencegah penularan virus Corona, oleh para ahli kesehatan. Bahkan para penumpang KRL tidak disarankan menggunakan masker scuba ataupun buff.

Adanya larangan penggunaan masker scuba dan buff tentunya membuat para pedagang masker mengalami penurunan penjualan. Salahsatunya adalah Dadang (45), pria yang hari dapat menjual masker scuba hingga 10 lusin, kini untuk menghabiskan satu lusin saja sangat sulit.

“Ya sepi. Sekarang semenjak pengumuman larangan di kereta ditambah PSBB kedua ini jauh merosotnya. Dulu paling dikit 5 lusin kejual, paling banyak 10 lusin kadang lebih, kadang-kadang ada yang pesan untuk jual lagi, sekarang laku selusin saja susah,” ujar Dadang saat ditemui di Tanah Abang Blok F, Jakarta Pusat, sebagaimana dilansir dari detikcom, Jumat (18/9/2020).

Ia menilai pendapatannya mengalami penurunan hingga 90%, biasanya perhari ia dapat meraup paling sedikit Rp 600 ribu perhari, namun kini hanya Rp 60 ribu perhari.

“Dari 100% sekarang tinggal 10% doang, 90% hilang. Paling banyak laku selusin Rp 60.000 itu juga jarang sekarang,” ujarnya.

Dadang mengatakan, akan terus menjual masker scuba, lantaran stoknya masih banyak, jika stok masker scubanya telah habis maka ia akan beralih jualan masker lain.

“Tetap (jualan masker scuba), modalnya belum ada (jualan masker kain). Ngabisin stock ini dulu masih banyak.

Nasib serupa juga dialami Riyan (32) yang juga berjualan masker scuba, kini dalam sehari ia hanya meraup uang Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu dari hasil dagangnya.

“Saya dari pagi paling Rp 20.000 saja sudah bersyukur. Dulu kalau sehari bisa 3 lusin, sekarang semenjak pengumuman ini ya susah. Untuk orang kantor sudah nggak pakai sama sekali, cuma untuk yang lewat sih masih pakai,” tuturnya.

Semenjak adanya larangan masker scuba-buff di KRL, dirinya mulai mengurangi dagangannya dan mengganti dengan masker kain. Namun tetap saja pendapatannya tidak bisa seperti dulu yang bisa mendapat Rp 300.000 per hari, terlebih sejak adanya PSBB kedua ini.

“Bener-bener sulit dah sekarang pokoknya,” tandasnya. (tim)