Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Menjelang bulan suci Ramadan, Makam Troloyo di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, semakin ramai dikunjungi peziarah. Kompleks pemakaman ini tidak hanya menjadi situs bersejarah peninggalan Majapahit, tetapi juga destinasi wisata religi yang banyak didatangi masyarakat dari berbagai daerah.
Makam Troloyo diyakini sebagai tempat peristirahatan tokoh-tokoh Islam yang memiliki keterkaitan dengan Kerajaan Majapahit, termasuk para saudagar Muslim yang pernah singgah di wilayah tersebut. Salah satu makam yang paling disakralkan adalah makam Syekh Syaid Jumadil Kubro, yang dikenal sebagai leluhur Walisongo.
Salah satu peziarah, Shomad (40), yang datang dari Tuban, mengaku rutin berziarah ke makam ini, terutama menjelang Ramadan. Ia mengatakan bahwa selain untuk berdoa, dirinya juga mengikuti pengajian yang sering digelar di kompleks makam tersebut. “Saya datang ke sini karena ingin bertirakat. Di sini juga sering ada pengajian, jadi terasa lebih berkah,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).
Menurut Khatib (29), petugas keamanan di area makam, jumlah pengunjung biasanya meningkat signifikan pada malam-malam tertentu, terutama malam Jumat Legi atau Kamis Kliwon. “Saat itu, peziarah bisa membludak. Area parkir pun penuh dengan kendaraan yang terpakir selama berjam-jam,” katanya.
Suroto, juru kunci makam, menjelaskan bahwa keberadaan Makam Troloyo lebih sebagai jejak sejarah dan tempat perenungan. Ia mengingatkan bahwa makam ini bukan tempat untuk meminta sesuatu, melainkan sebagai tempat bermunajat kepada Allah dan mengenang para leluhur. “Makam ini hanya representasi sejarah. Ziarah sebaiknya dilakukan untuk berdoa dan mengenang perjuangan para pendahulu,” ujarnya.
Selain masyarakat umum, banyak rombongan siswa dari berbagai sekolah di Mojokerto dan luar daerah yang datang untuk melakukan wisata religi sekaligus belajar sejarah. Dengan meningkatnya jumlah peziarah menjelang Ramadan, Makam Troloyo semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu destinasi wisata religi utama di Jawa Timur.(Irm)
