Daerah

Langkah Jitu Pemkot Surabaya Atasi Corona, Mobil Water Supply Jadi Alat Penyemprot Disinfektan.

×

Langkah Jitu Pemkot Surabaya Atasi Corona, Mobil Water Supply Jadi Alat Penyemprot Disinfektan.

Sebarkan artikel ini
Foto : petugas menggunakan

Foto : petugas menggunakan Mobil Water Supply menyemprotkan disinfektan

Lenterainspiratif.com | Surabaya – wabah virus corana yang semakin berkembang, membuat Pemkot Surabaya terus melakukan berbagai upaya pencegahan termasuk Penyemprotan disinfektan dilakukan di mana-mana.

Mulai dari tempat ibadah, fasilitas umum, sekolah, perkantoran, gedung balai kota, kepolisian hingga gedung DPRD Surabaya. Semuanya disemprot cairan disinfektan. Penyemprotan dilakukan petugas dari Satpol PP, DKRTH, BPB Linmas dan Pemadam Kebakaran.

Terbaru, puluhan mobil water supply milik Damkar Kota Surabaya dikerahkan untuk melakukan penyemprotan di jalan raya dan pedestrian. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Dedi Iranto mengatakan, Damkar dilibatkan dalam penyemprotan disinfektan sejak hari pertama.

“Sejak kemarin dilibatkan untuk penyemprotan disinfektan. Kita untuk Jalan protokol dan pedestrian. Jadi kemarin mulai Jalan Embong Malang, Basuki Rahmat, Blauran, Prapen,” kata Dedi Kamis (19/3/2020).

Dedi menjelaskan, hari ini ada puluhan titik jalan di Surabaya yang dilakukan penyemprotan disinfektan. “Hari ini ada 77 titik. Mulai Jalan Urip Sumoharjo, S Memet, Tanjungsari dan sebagainya,” lanjut Dedi.

Menurutnya, dalam penyemprotan, bukan mobil damkar untuk memadamkan kebakaran yang digunakan. Namun mobil tangki water supply yang biasanya men-supply air ketika proses pemadaman api.

“Kita menggunakan mobil jenis water supply berkapasitas 5 ribu liter, yang ujung selangnya nosle diganti yang bisa spray. Jadi kita semprotkan juga ke udara,” ujar Dedi

Dedi menambahkan, kegiatan ini dilakukan setiap hari, dengan arahan dari Wali Kota Risma. Meski demikian, pihaknya tidak menerjunkan semua unitnya.

“Kalau kami mengaturnya begini, penyemprotan juga berlangsung iya, tapi unit kami juga ada yang stand by untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi tidak total penyemprotan semua tidak bisa. Jadi kami bagi, kalau ada satu pos dua unit, kami bagi, satunya stand by,” pungkas Dedi. (fi)