Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Saat lagi enak enaknya layani pelanggan untuk wik wik seorang PSK di Mojokerto kena grebeg petugas,. Razia warung remang-remang digelar oleh petugas gabungan yang terdiri dari petugas Dinsos, Polri dan TNI, serta Denpom V/2 Kabupaten Mojokerto. Dari razia tersebut petugas berhasil meringkus 6 pekerja seks komersial (PSK).
Petugas menyasar warung remang-remang yang ada di wilayah Watesumpak Kecamatan Trowulan. Kemudian di wilayah Janti dan Ngrame Kecamatan Mojosari. Selanjutnya di wilayah Ngrandu dan Tumpak Kecamatan Jetis. Di Lespadangan Kecamatan Gedeg, Japanan Kecamatan Kemlagi serta di wikayah Siping Kecamatan Dawarblandong.
Lokasi-lokasi tersebut sebenarnya bukan baru pertama kali ini dirazia oleh petugas, namun kendati sudah di razia berkali-kali para pemilik warung dan PSK yang mangkal dilokasi tersebut masih belum jera juga.
Pada saat penggerebekan petugas bahkan mendapati seorang PSK tengah memberikan layanan esek-esek di sebuah bilik kecil yang ada di dalam warung.
“Ada sembilan titik yang dilakukan razia, hasilnya kami mengamankan enam wanita PSK dari hasil razia PMKS kali ini,” kata Kasi Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Mojokerto, Zainul Hasan, Senin (21/6/2021).
Setelah diringkus petugas, 6 PSK itu kemudian dibawa ke Dinsos Kabupaten Mojokerto untuk di data dan diberikan pembinaan. Diketahui para pekerja seks komersial itu bukan warga asli Mojokerto namun merupakan pendatang dari daerah lain di sekitar Mojokerto.
“Tadi sudah kita periksa, banyak yang dari luar daerah. Setelah kita data, mereka akan dilakukan pembinaan agar tidak kembali bekerja seperti itu lagi. Mereka akan dipindahkan ke UPT Rehabilitasi Bina Karya Wanita di Kota Kediri,” katanya.
Dalam razia itu petugas tak hanya menindak para PSK namun juga pemilik warung remang-remang yang juga turut andil dalam menjajakan layanan seks dan juga memberikan tempat untuk transaksi prostitusi.
“Sedangkan terkait penindakan kita akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk warung remang-remang yang meresahkan masyarakat karena disalahgunakan sebagai tempat prostitusi,” ujarnya. ( Diy )