Jawa TimurPeristiwa

Kronologi Lengkap Mahasiswi Institut KH. Abdul Chalim Mojokerto Digulung Ombak Pantai Batu Bengkung

×

Kronologi Lengkap Mahasiswi Institut KH. Abdul Chalim Mojokerto Digulung Ombak Pantai Batu Bengkung

Sebarkan artikel ini
Kronologi Lengkap Mahasiswa Institut KH. Abdul Chalim Mojokerto Digulung Ombak Pantai Batu Bengkung
korban saat dievakuasi petugas

Kronologi Lengkap Mahasiswa Institut KH. Abdul Chalim Mojokerto Digulung Ombak Pantai Batu Bengkung
korban saat dievakuasi petugas

Lenterainspiratif.id | Malang – Seorang mahasiswi Institut KH. Abdul Chalim Mojokerto ditemukan tewas bersama temannya setelah terseret ombak Pantai Bengkung, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, usai berswa foto.

“Dua orang ditemukan meninggal dunia, dua lagi masih dalam pencarian, dan satu orang dalam kondisi kritis,” terang Sekretaris BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setiono, Rabu (26/5/2021).

Korban meninggal adalah Linda Pravitasari (23), beralamat di Jalan Panggerman, Kota Mojokerto, dan Azizah (20), mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Saat ini petugas tengah mencari dua korban lain yakni Maulana Muhammad Al Faridzi (30), mahasiswa Institut KH. Abdul Chalim beralamat di Desa Petonggan, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Fikri (19), mahasiswa Institut KH Abdul Chalim, asal Padang, Sumatra Barat.

Berdasarkan keterangan saksi mata, peristiwa naas itu terjadi pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB, para korban merupakan rombongan dari asrama Institut KH. Abdul Chalim yang datang ke Pantai Bengkung, pada Selasa (25/5/2021) petang.

Rombongan tersebut berjumlahkan 8 orang, yang datang dengan mengendarai sepeda motor, sesampainya di pantai mereka mendirikan tenda untuk beristirahat. Pagi tadi, enam orang menuju Gunung Batu Bengkung untuk swafoto sunrise.

Usai berswa foto, tiga dari enam orang kembali ke tenda terlebih dahulu dan tak lama setelah itu tiga orang lain juga menyusul kembali ke tenda, namun dengan menyeberang dari gunung Batu Bengkuang.

Melihat rekannya terseret gelombang tinggi, anggota rombongan lain berusaha untuk menolong, namun mereka justru ikut terseret ombak.

“Dari lima orang awalnya dikabarkan hanyut, tiga orang berhasil ditemukan, dua meninggal dan satu kritis. Sementara dua orang lain, masih dalam pencarian. Yakni atas nama Maulana dan Fikri,” beber Bagyo. ( suf )