LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto menargetkan angka partisipasi masyarakat sebesar 89 persen dalam Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Mojokerto, Jainul Arifin saat acara “Media Gathering” di gedung Pemilu Kabupaten Mojokerto pada, Minggu ( 10/12/2023).
Jainul mengatakan, partisipasi masyarakat Kabupaten Mojokerto dalam Pilkada terus mengalami kenaikan. Di tahun 2015, partisipasi masyarakat mencapai 69 persen, kemudian di tahun 2020 naik menjadi 76 persen.
“Artinya meski dalam kondisi pandemi, partisipasi masyarakat masih bisa naik,” ucap Jainul.
Sementara dalam pemilihan umum, angka partisipasi masyarakat sempat mengalami penurunan. Pada awal pemilu di Kabupaten Mojokerto, angka partisipasi masyarakat sempat menyentuh sekitar 95 persen.
Hanya saja hal baik itu tidak bertahan lama. Dalam penyelenggaraan pemilu selanjutnya, angka partisipasi masyarakat naik-turun dan terakhir mencapai 84 persen.
“Terakhir di tahun 2019 (angka partisipasi masyarakat) sekitar 84 persen. Maka di tahun selanjutnya target kita di atasnya sekitar 87-89 persen.,”
Jainul mengakui, demi menggapai tujuan itu banyak tantangan yang harus KPU hadapi. Mulai dari ujaran kebencian, HOAX, pragmatisme dan apatisme politik masyarakat yang masih tinggi.
Untuk mengatasi hal itu, KPU Kabupaten Mojokerto akan memaksimalkan media sosialnya. Tidak hanya itu, KPU juga mengerahkan badan Adhoc dibawahnya untuk menggencarkan sosialisasi ke masyarakat.
“Kita meminta PPK, PPS dan KPPS nantinya untuk menggencarkan sosialisasi,” tutur Jainul.
Disamping itu, KPU juga mengajak wartawan dan media massa ikut membantu mensosialisasikan serta memberi pendidikan kepada calon pemilih.
“Peran media sangatlah penting sebagai edukasi, sosialisasi dan kontrol publik dalam mensukseskan pemilu 2024,” pungkas Jainul.