Kota Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Kota Mojokerto kembali menarik perhatian di ajang bergengsi Innovative Government Award (IGA) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri). Setelah dua tahun berturut-turut dinobatkan sebagai kota paling inovatif di Indonesia, tahun ini Mojokerto kembali menghadirkan dua inovasi unggulan yang berhasil masuk dalam nominasi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, mempresentasikan dua inovasi unggulan tersebut, yaitu “Palapa Mojo” dan “Lakon Kumis Mas Gege,” di hadapan dewan juri di Ruang Command Center BSKN Kemendagri, Selasa (29/10/2024).
Sosok yang akrab disapa Mas Pj, menguraikan peran dari inovasi-inovasi ini dalam memudahkan akses pelayanan publik bagi masyarakat Kota Mojokerto. “Palapa Mojo,” sebagai aplikasi layanan satu pintu, dirancang untuk menyatukan berbagai layanan pemerintah dalam satu platform digital. Aplikasi ini mengintegrasikan layanan di berbagai bidang, seperti kependudukan, kesehatan, pendidikan, hingga perizinan.
“Aplikasi ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kecepatan dan transparansi pelayanan, tetapi juga untuk memudahkan warga mengakses berbagai informasi dan layanan pemerintah tanpa harus datang langsung ke kantor-kantor pemerintahan. Dengan inovasi ini, warga dapat dengan mudah mencari informasi, menyampaikan keluhan, dan mengurus berbagai keperluan administratif dalam satu aplikasi,” jelas Ali.
Selain “Palapa Mojo,” inovasi lainnya, “Lakon Kumis Mas Gege,” menawarkan Layanan Konsultasi Hukum Gratis untuk Masyarakat Gununggedangan. Berkolaborasi dengan organisasi bantuan hukum LPPA Bina Annisa, program ini memungkinkan masyarakat untuk berkonsultasi tentang berbagai permasalahan hukum secara cuma-cuma.
“Lakon Kumis Mas Gege ini kami buka rutin setiap seminggu sekali di kantor Kelurahan Gununggedangan. Tak hanya membuka konsultasi, program yang digulirkan mulai tahun ini juga memberi pendampingan hukum hingga proses di meja persidangan,” tambah Ali.
Pemkot Mojokerto menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem inovasi daerah melalui sejumlah regulasi, seperti Perwali 83 tahun 2021 tentang roadmap penguatan sistem inovasi daerah, Perwali 110 tahun 2022 tentang inovasi daerah, serta Raperda inovasi daerah.
Selain itu, Pemkot juga mengapresiasi para inovator melalui kebijakan tambahan penghasilan yang tertuang dalam Perwali no. 23 tahun 2022, serta melakukan monitoring dan evaluasi inovasi bersama BSKDN dan perguruan tinggi.
“Penguatan ekosistem inovasi daerah juga kami lakukan melalui alokasi anggaran pengembangan inovasi daerah, serta kerja sama dan kolaborasi antar stakeholder pentahelix mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, dunia bisnis/usaha, media massa, dan masyarakat yang ditetapkan menjadi tim inovasi dalam Keputusan Wali Kota,” tegas Ali.
Dalam presentasinya, Ali juga menyampaikan strategi keberlanjutan penerapan inovasi daerah serta manfaat inovasi “Palapa Mojo” dan “Lakon Kumis Mas Gege” bagi masyarakat. Tahun ini, sebanyak 222 inovasi dari Pemkot Mojokerto telah didaftarkan untuk mengikuti ajang IGA 2024. (roe/adv)