Jawa TimurPeristiwa

Kisah Pilu Kakek Penjual Jamu Yang Kena Gendam Hingga Viral Di Facebook

×

Kisah Pilu Kakek Penjual Jamu Yang Kena Gendam Hingga Viral Di Facebook

Sebarkan artikel ini
Kisah Pilu Kakek Penjual Jamu Yang Kena Gendam Hingga Viral Di Facebook
kakek penjual jamu

Kisah Pilu Kakek Penjual Jamu Yang Kena Gendam Hingga Viral Di Facebook
kakek penjual jamu

Lenterainspiratif.id | Blitar – Kisah Kakek penjual jamu di Blitar mendadak viral di media sosial , dalam postingan Facebook yang diunggah oleh akun Angga Tri Kuntarko mengatakan bahwa kakek penjual jamu itu terkena tipu dan kehilangan uangnya.

Penjual jamu tersebut bernama Katimen. Ia tertipu seorang pembeli ketika berjualan di Dusun Maguan, Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar pada Minggu (24/1), sekitar pukul 08.00 WIB.

Katimen mengisahkan saat itu seperti terkena gendam atau hipnotis, ia tidak sadar memberikan kembalian Rp 70rb kepada seorang pembeli, padahal pembeli itu belum membayar tiga botol jamu yang ia bawa dengan total Rp 30rb.

“Orangnya tadi itu keburu-buru, katanya mau ambil uang dulu di rumah. Saya ndak bisa mikir, wong belum bayar kok minta kembalian. Ya saya ambil dompet, semua uang di dalamnya saya kasihkan yang puluhan ribu itu Rp 70 ribu. Sisanya tinggal Rp 6 ribu di dompet saya,” tuturnya, Senin (25/1/2021).

Setelah Katimen memberinya uang Rp 70rb dan 3 botol jamu beras kencur, lelaki paruh baya itu bergegas pergi dengan mengendarai sepeda motornya ke arah Utara.

Katimen sendiri sehari-hari memang bekerja sebagai pedagang jamu keliling, jamu yang ia jual merupakan buatan sang istri. Setiap hari ia berangkat berjualan sekitar pukul 07.00 WIB dengan mengayuh sepeda tuanya, ia menempuh jarak sejuah 30 km untuk menjajakan dagangannya.

Rutenya dari Ngaringan ke selatan lalu ke timur menuju Pasar Wlingi. Kemudian ke selatan lalu ke barat sampai di Pasar Talun. Istirahat sebentar di situ, bapak dua putra ini meneruskan mengayuh sepeda tuanya ke arah utara menuju Desa Tambakan lalu Gandusari dan baru pulang ke rumahnya. Biasanya, dia baru pulang ke rumahnya di Desa Ngaringan, Gandusari sekitar pukul 17.00 WIB.

“Hasilnya sehari itu kalau habis bisa bawa pulang uang Rp 150 ribu. Yang separuh buat kulakan empon-empon buat jamu besoknya. Yang sebagian buat belanja. Saya selalu dibawain istri uang, buat kembalian. Sama jaga-jaga kalau ban sepeda bocor atau rantai rusak, maklum sepeda tua,” imbuhnya.

Kisah Kakek Katimen itu pun menuai banyak respon dari para warga net yang berbondong-bondong memberikan bantuan, hingga kini bantuan tersebut sudah terkumpul Rp 1,4 juta, dan langsung diserahkan kepada Kakek Katimen oleh oleh Angga Tri Kuntarko, salah satu pemilik akun Facebook yang mem-posting soal kakek penjual jamu ditipu tersebut. ( ji)