Maluku Utara, Lentera Inspiratif.com
Muhaimin Syarif, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Taliabu, melawan keputusan partai. Pasalnya, dalam konstelasi pilkada Maluku Utara 2018, Partai Gerindra telah menentukan sikap politiknya untuk mengusung pasangan calon (Paslon) Muhammad Kasuba dan Abdul Madjid Husen (MK – Maju) sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara.
Ironisnya, keputusan Partai Gerindra yang sudah ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, bertolak belakang dengan tindakan yang dilakukan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Taliabu. Buktinya, Muhaimin Syarif, telah melanggar aturan Partai Maupun peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dengan menjadi Juru Kampanye (Jurkam) pada pasangan calon yang lain, pada (22/05/2018) di Kabupaten Taliabu. Padahal, dirinya juga sudah didaftarkan namanya (Muhaimin Syarif, red) di KPU Provinsi sebagai Jurkam di Kabupaten Taliabu. Sehingga, saat ikut kampanye dengan paslon lain, dirinya diberhentikan oleh Panwaslu Kabupaten Taliabu, karena sudah melanggar aturan yang ada.
Sementara itu, saat dikonfirmasi pada, Rabu (23/05/2018), Usman Sergio, Direktur Media Center, MK – Maju, membenarkan hal itu. Dan agar penyelenggara Pemilu lebih bersikap tegas.
"Iya benar, adanya kejadian itu. Dan saya harap atas tindakan yang melanggar aturan itu, KPU maupun Bawaslu harus bersikap tegas. Karena ini sudah melanggar aturan. Dan aturan itu bisa berjalan dengan baik, apabila dijalankan dengan sikap tegas dan tak pandang bulu, "tegasnya.
Usman menambahkan, dalam menaati keputusan partai saja dirinya (Muhaimin, red) tak bisa melakukannya. Apalagi, menaati peraturan yang lainnya.
"Hal sekecil ini saja ia tidak bisa berkomitmen dan tanggung jawab. Dan untuk masalah ini, kami serahkan pada KPU dan Bawaslu untuk menangani masalah ini. Serta, masalah ini juga akan kami bicarakan secara internal pada tim MK – Maju untuk mengambil langkah yang tegas, "tandasnya. (red)
