Lenterainspiratif.com | Ternate – Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Ternate, mendukung penyampaian pendapat di muka umum oleh massa aksi dengan baik dan menolak demontrasi anarkis dengan aksi kekerasan di kota ternate, yang membuat para pedagang trauma dan takut berjualan.
Hal tersebut di sampaikan oleh Ketua APPSI Kota Ternate, Sarman Saroden di temui awak media usai deklarasi mari jaga kota ternate, “Marimoi Ngoni Futuru”, Senin (02/11/2020).
Menurutnya, dalam deklarasi yang di lakukan adalah tujuan untuk mendukung gerakan massa aksi dalam hal penyampaian pendapat di muka umum sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.
Hanya saja, kata Sarman, bahwa dirinya menolak gerakan anarkis maupun aksi kekerasan, karena akan berdampak pada pedagang-pedagang atau pengusaha-pengusaha yang ada di kota ternate.
“Maka kami Asosiasi Pedagang Pasar dan Pedagang Pasar Kota Ternate mendukung penyampaian pendapat di muka umum secara baik dan benar, dan menolak demonstrasi Anarkis dengan aksi kekerasan,” ungkapnya.
Karena menurutnya, dalam aksi kekerasan ini dapat membuat ketakutan terhadap pedagang dan pengusaha, yang nekat menutup usahanya (kios-kios kecil) dan memilih berhenti serentak untuk berjualan, akibat mereka trauma dengan tindak kekerasan yang di lakukan para demonstran di beberapa minggu kemarin.
“Ya benar, karena ada aksi kemarin-kemarin itu hingga terjadi kekacauan di tengah-tengah kota, yang itu membuat para pedagang atau ibu-ibu dan mama-mama merasa takut untuk berjualan lagi, kalau soal mendukung penyampaian pendapat sih, kami sepakat saja, jikalau penyampaian pendapat yang benar dan sistematis,” jelas Ketua APPSI.
Maka dengan hal itu lah, dalam deklarasi kami sendiri mengangkat tema, “Maluku Utara Cinta Damai, Mari Jaga Kota Ternate.
“Untuk tema dalam deklarasi kami tadi adalah “Maluku utara cinta damai, mari jaga kota ternate “Mari Moi Ngoni Futuru”, bersama lebih baik, bersama kita bisa,” tutupnya. (Toks).