Lenterainspiratif.id | Surabaya – Kasus investasi bodong berkedok arisan di Surabaya dengan total hingga Rp7 miliar, kini terus didalami Polda Jatim. Sejumlah saksi telah dipanggil untuk dimintai keterangannya.
Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Wildan Albert membenarkan telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut. Namun, pihaknya belum bisa menjelaskan detail dari hasil pemeriksaan.
“Masih proses penyelidikan. Kemarin sudah ada lima orang yang diperiksa. Itu dulu, nanti disampaikan lagi bagaimana perkembangannya,” jelasnya, Sabtu (28/5/2022).
Sebelumya, ratusan orang di Surabaya diduga menjadi korban investasi bodong berkedok arisan. Para korban ini sudah melaporkan kasus ini ke Polda Jatim. Mereka mengalami kerugian hingga Rp7 miliar.
Salah satu korban, Ratih Faradina Nada mengatakan, ia tergiur dengan investasi bodong berkedok arisan tersebut lantaran dijanjikan akan mendapatkan bunga besar.
Perempuan asal Surabaya itu mengaku awalnya ia mengenal investasi tersebut dari seseorang yang lebih dulu ikut arisan.
“Arisan atau investasi ini dikelola Anggrita. Sebenarnya ini masalah sudah terjadi dua kali ya. Kolaps dua kali. Jadi begini, awal saya join itu Maret 2021. Si Anggrita membuka arisan dan duos (investasi). Banyak sekali orang-orang yang minat akan duos karena dia menjanjikan bunga besar dalam waktu (yang kasus pertama itu masih dikata wajar). Untuk bunga yang lumayan banyak bisa memakan waktu 1-2 bulan menerima profit,” terangnya, Jumat (27/5/2022).
Menurut Ratih Investasi yang dijanjikan cukup menggiurkan, misalnya investasi Rp5 juta, Anggrita menjanjikan kembali Rp7 juta dalam waktu satu bulan.
Namun kecurigaan mulai muncul saat dirinya yang join selama delapan bulan namun hasilnya tidak sesuai seperti yang dijanjikan di awal.
“Dia iming-iming, dan mengatakan siapa yang masukan uang invest paling besar, dia akan mendapatkan hadiah iPhone, uang dan lain-lain. Nah di situlah slot investasi plus bunga makin ngawur. Dalam waktu yang singkat dan bunga yang lebih banyak. Contoh Rp5 juta dapat Rp9 juta,” sebutnya.
“Pada akhirnya tiba hari apes mungkin ya. Tepat pada bulan 10 tahun 2021, dia menyatakan kolaps atau gagal bayar. Di situ di kemudian menjanjikan a,b,c,d sampai z. Bahkan sampai dicicil atau dibuatkan cicilan melalui arisan reguler dan lain-lain,” tambah dia. (Suf)