Mojokerto- hingga kini polisi masih menyelidiki kasus dan penyebab Kecelakaan kerja yang terjadi di PT Prima Beton Indonesia (PBI), Desa Sumberwono, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Kamis (14/11) siang yang menewaskan Ahmad Fatoni (25) akibat tertimpa beton berdiameter 40 cm.
Kapolsek Bangsal AKP Sulianto mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta memeriksa 3 saksi mata. Yaitu operator crane, sopir truk trailer dan rekan kerja korban.
“Sebagian saksi sudah kami periksa sebatas kegiatan yang saat itu mereka lakukan,” kata Sulianto, Senin (18/11).
Namun, saat ini penyelidikan kasus kecelakaan kerja ini diambil alih oleh Satreskrim Polres Mojokerto. Menurut Sulianto, penyidik Satreskrim melakukan olah TKP ulang di PT PBI. Selain itu, para saksi juga diperiksa ulang.
“Pendalamannya langsung Polres. Saksi yang dibawa ke Polres 10 orang. Kemungkinan kepala mandor juga,” terangnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Dewa Putu Prima Yogantara membenarkan telah mengambil alih penyelidikan kecelakaan kerja di PT PBI. Saat ini pihaknya masih memeriksa para saksi. Oleh sebab itu, dia belum bisa menyampaikan hasil penyelidikan.
“Penyelidikan ini proses mencari unsur pidana. Masih kami dalami ada unsur kelalaian atau tidak,” tandasnya.
Sebelumnya, Kecelakaan kerja ini terjadi saat Ahmad Fatoni (25) mengikuti simulasi bongkar muat tiang beton dari tempat penumpukan barang hasil produksi ke sebuah truk trailer di area pabrik beton PT PBI. Bersama seorang rekannya, buruh pabrik asal Dusun Sambilawang, Desa Watesnegoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini memasang tali seling ke salah satu tiang beton di atas truk trailer.
Tiang beton berdiamter sekitar 40 cm itu akan dikembalikan dari truk trailer ke tempat penumpukan barang hasil produksi menggunakan sebuah crane. Saat mengungkit tiang beton untuk memasukkan tali seling crane, tiba-tiba tiang beton tersebut menggelinding menimpa kepala korban. Akibatnya, Fatoni tewas seketika di lokasi. (roe)
