Lenterainspiratif.com | Surabaya – Tak terasa 3 minggu lagi kita sudah bertemu kembali dengan hari raya Idhul Adha. Namun tahun ini keadaan sungguh berbeda karena kita harus merayakannya di tengah pandemi COVID-19.
Untuk menjaga keamanan dan kesehatan binatang kurban yang akan kita konsumsi setiap idul adha Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya membentuk tim dan menerjunkannya ke lapangan guna memeriksa kesehatan hewan kurban.
Senin (13/7/2020) tim pemeriksa kesehatan hewan kurban akan turun kelapangan sampai dengan tanggal 30 Juli mendatang, mereka juga akan mendatangi tempat pemotongan hewan atau RPH.
“Jadi kita ada tim pemeriksaan hewan ternak sebelum disembelih maupun sesudah disembelih, tim ini yang akan menyebar memeriksa hewan-hewan ke seluruh Surabaya,” ujar Yuniarto Herlambang Kepala DKPP Surabaya.
Mulai 31 Juli sampai dengan 2 Agustus 2020, pemeriksaan kesehatan hewan kurban juga akan dilakukan di tempat pemotongan seperti masjid. Untuk hewan kurban yang sudah di periksa maka ankan diberikan tanda bukti yang menyatakan hewan tersebut sehat dan lolos pemeriksaan.
“Kita ingin masyarakat mau membeli hewan itu tahu bahwa hewan ini sehat maupun tidak sehat. Nah, yang sehat-sehat itu nanti yang akan kita beri tanda stiker-stiker,” tambahnya.
Novia Andriani Kasi Kesehatan Hewan dan Kesmavet (Kesehatan Masyarakat dan Veteriner) DKPP Surabaya menjelaskan, dalam kondisi pandemi seperti ini tak hanya manusia saja yang rentan akan penyakit, hewan pun juga rentan akan penyakit sehingga tim pemeriksa kesehatan hewan kurban lebih menekankan pemeriksaan pada hati dan paru-paru hewan kurban.
“Kenapa kok kita lebih memilih melihat organnya, karena kita khawatirkan pada saat Idul Adha orang-orang memasak tidak penuh, misal seperti sate hati dimasak setengah matang. Kalau termakan oleh kita bisa menyebabkan diare akut, demikian juga dengan paru-paru. Itu yang lebih kita tekankan,” paparnya.
Ia juga menjelaskan tentang ciri-ciri hewan kurban yang sehat, seperti bulunya tidak kusam tapi mengkilap, matanya bersih tidak berair, cuping hidung tidak kering tp nampak lembab, Novia juga menuturkan bahwa hewan kurban dari Jatim sehat dan dipastikan bebas antraks.
“Kalau (cuping hidung) kering itu bisa juga bukan karena sakit, mungkin baru didatangkan jadi dehidrasi. Tapi kalau hewan yang sakit itu sudah kelihatan, bulunya kusam tidak klimis. Kalau hewan sehat itu klimis bulunya mengkilat,” pungkasnya. (fi)