Kota Mojokerto, LenteraInspiratif.id — Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) merupakan salah satu tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mojokerto. Untuk mempermudah masyarakat dalam menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), Pemerintah Kota Mojokerto terus berinovasi, salah satunya melalui ANTASENA ANTAREJA.
ANTASENA ANTAREJA adalah sistem pengantaran SPPT secara digital dan real-time yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2024. Melalui sistem ini, SPPT PBB-P2 dikirimkan secara langsung kepada wajib pajak dengan bantuan petugas kelurahan setempat, dan bukti penyampaian direkam secara elektronik. Inovasi ini juga terintegrasi dengan aplikasi GAMAN MAJAPAHIT atau bisa diakses langsung di situs sppt.mojokertokota.go.id.
Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Mojokerto, Riyanto, SH, M.Si, langkah ini mampu meningkatkan ketepatan penyampaian dan akuntabilitas pajak daerah.
> “Dengan adanya inovasi ANTASENA ANTAREJA, penyampaian SPPT PBB-P2 lebih tepat sasaran karena tanda terima didokumentasikan secara elektronik, dan petugas penyampaian berasal dari wilayah kelurahan masing-masing yang lebih memahami kondisi wilayahnya,” ujar Riyanto.
Hingga tahun 2025, sebanyak 69 petugas telah dilibatkan dalam penyampaian SPPT. Capaian distribusi saat ini sudah menyentuh 38.901 lembar dari total 46.238 SPPT, atau sekitar 84,13 persen.
Tak hanya soal pengiriman, inovasi ini juga berdampak langsung pada kinerja penerimaan PBB-P2. Target penerimaan tahun 2025 sebesar Rp18 miliar, dan per 10 Maret 2025, sudah tercapai Rp2,04 miliar atau 11,36 persen dari target tersebut.
Langkah ini menjadi wujud transformasi digital sektor perpajakan di Mojokerto, yang tidak hanya mempercepat pelayanan, tetapi juga memperkuat transparansi dan efisiensi.
