Lenterainspiratif.id | Banyuwangi – Buntut kematian tiga bocah perempuan di tambang galian c Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, di Banyuwangi, Kepala Desa Genteng Wetan, H Sukri meminta galian C tersebut ditutup.
“Ya meminta untuk ditutup (galian C) kalau bisa. Harapan saya ditutup,” ujarnya, Selasa (18/4/2023).
Menurut Sukri, jika galian C tersebut tidak segera ditutup, dimungkinan peristiwa serupa akan terulang kembali.
“Di situ masih banyak lubang-lubang (kolam bekas galian) yang memiliki kedalaman. Saya minta kepada pemilik untuk segera menutupnya. Jika tidak segera ditutup, tak menutup kemungkinan akan terjadi kejadian serupa,” ucapnya.
Selain itu, Sukri meminta pemilik tambang bertanggung jawab atas kematian tiga warganya. Termasuk memberikan santunan kematian kepada keluarga yang ditinggalkan.
Sementara itu, Imam Muslih pemilik tambang, menyatakan berjanji memenuhi permintaan keluarga ketiga korban. Pihaknya juga berjanji menghadapi konsekuensi hukum atas tewasnya ketiga bocah itu.
“Ya kalau memang dilanjut (proses hukum) kita jalani saja. Kita ikuti prosedur hukum yang ada,” terangnya.
Sebelumnya, tiga bocah perempuan tewas tenggelam di bekas tambang galian C di Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (17/4/2023) sore. Ketiga bocah itu adalah SF (5), SS (7), dan AK (8) warga Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
Dokter Puskesmas Sempu, dr. Faris Alima memaparkan rentang waktu kematian ketiga korban yang berbeda.
“Korban pertama dan kedua (SF dan AK). Jadi kemungkinan tenggelamnya antara 2 hingga 4 jam dari kejadian,” ujarnya, Selasa (18/04/2023). (Dad)