lenterainspiratif.id – Polemik ekspor benih lobster, membuat banyak pihak mempertanyakan seberapa mahal harga lobster hingga banyak diperbincangkan. Banyak yang mendukung kebijakan ini, namun banyak pula yang menganggap kurang menguntungkan.
Namun terlepas dari itu semua, ada baiknya kita mengenal udang raksasa yang harganya cukup fantastis ini.
Beberapa restoran di dunia, menjual menu lobster dengan harga yang mahalnya bukan main. Sepiring lobster dengan berat 0,5 Kg, bisa dijual seharga sekitar US$40 atau sekitar Rp 650 ribu. Bahkan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti dalam akun twiternya menyebutkan, satu paket benih lobster berisi 8000 ekor berharga miliaran rupiah.
Melansir dari bussinesinsider, ada beberapa faktor yang mempengaruhi mahalnya harga hewan Crustacean ini. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi mahalnya harga lobster.
1. Pertumbuhannya Lambat
Budidaya lobster sangatlah sulit. Perlu waktu lama untuk mengembangbiakkan binatang satu ini, hingga mencapai ukuran legal untuk dijual belikan. Butuh waktu sekitar 7 tahunan atau lebih untuk bisa memanen hewan ini. Semakin tua, pertumbuhannya semakin lambat. Belum lagi resiko mati karena terserang penyakit.
2. Baby Lobster Jadi Camilan Predator Laut
Memang lobster mudah berkembang biak. Sekali bertelur bisa menghasilkan 5000 telur lebih. Namun, ketika telur-telur tersebut menetas dan muncul lava, masalah baru dimulai. Lava-lava lobster hidupnya mengapung di permukaan air, sehingga dengan mudah menjadi camilan predator laut lainnya. Barulah ketika mereka telah berganti kulit beberapa kali, mereka akan menyerupai lobster dewasa dan turun ke dasar laut untuk melindungi diri.
3. Mudah Terserang Penyakit Menular
Sulitnya budidaya lobster, salah satunya karena hewan satu ini mudah terserang penyakit menular. Lobster mudah terserang penyakit epizootic shell deseas. Penyebabnya adalah bakteri yang memakan cangkang lobster yang kemudian dilanjutkan memakan dagingnya. Penyakit ini sangat mudah menular. Anda pun bisa membayangkan, bila budidaya lobster di kolam dan ada satu lobster terserang penyakit ini.
4. Pengiriman Yang Susah
Pengiriman lobster ke tempat tujuan harus benar-benar cepat dengan proses pendinginan agar tetap hidup. Alasannya, agar ketika lobster sampai ke meja restoran bisa tersaji dalam keadaan fresh. Bila anda memakan daging lobster yang kenyal seperti karet, itu artinya daging tersebut sudah tidak fresh lagi.
5. Proses Yang Panjang
Faktor terakhir yang membuat harga lobster melambung adalah karena proses penjualannya harus melalui beberapa proses, mulai dari nelayan hingga sampai ke meja saji restoran. Karena lobster merupakan komoditi tinggi, proses pengirimannya pun harus melalui beberapa tangan. Dari tangan nelayan, ke pedagang, lalu ke pengolah, hingga akhirnya sampai ke restoran dan menjadi makanan siap saji.
Itu tadi beberapa faktor yang membuat harga lobster begitu mahal dan membuat kita harus merogoh kocek dalam-dalam bila ingin menikmati hidangannya. (lee)
SUMBER : Berbagai Sumber