Lenterainspiratif.com | Mojojerto – Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) kec. Puri Bersama Ketua Umum PERGUNU kH Asep Saifuddin Chalim dan Pembina PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Mojokerto Muhammad Al-Barra, mengadakan silaturahmi dan Halal bi Halal, kegiatan tersebut diadakan di Aula Guest House Amanatul Ummah Pacet, Kab. Mojokerto pada, Rabu (17/06)
Sebelum acara di mulai diadakan dengan istiqhotsah bersama agar semua hajat di kabulkan dan di sambung dengan Do’a untuk Bangsa, dan agar semua bisa menghadapi New Normal Life serta Virus Covid-19 Segera hilang dari Indonesia.
Kiyai Asep yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah mengingatkan agar di tengah pandemi ini tetap memperhatikan kesehatan dan kebersihan jiwa.
“Yang kaitannya dengan pandemi Covid-19 sekarang ini masa transisi, belum ada pernyataan resmi tentang New Normal Life atau khidupan Normal baru maksudnya kita hidup normal tetapi dengan sistem yang baru, dengan Memakai Masker, Rajin Cuci tangan, jaga jarak, menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan tubuh kita”. tutur kiyai Asep
Selain memperhatikan protokol kesehatan jasmani putra salah satu pendiri Nahdlatul Ulama KH. Abdul Chalim ini juga menyarankan agar memperhatikan Protokol keislaman atau kesehatan Rohani agar terhindar dari bala’ dan penyakit karna dalam islam sendiri ada hadis yang menerangkan
“Al islami nadhifun fatanadhofu fainnahu laa yadkhulu aljannata illa nadhiifun” artinya: Agama islam itu adalah agama yang suci atau bersih, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci (H. R BAIHAQI)
“Termasuk dari pada baiknya islam seseorang yaitu meninggalkan hal-hal tidak penting, kita diminta untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang penting di tengah pandemi ini, misalnya dengan Silaturahmi, Tahfidzul Qur’an, Tahlilan” terangnya.
Menurut kiyai Asep ada dua dampak yang di sebabkan oleh Corona ini. Yaitu Virus nya sendiri dan kemiskinan, karna banyak pekerja buruh yang di PHK, yang jualan jadi tidak laku karna di terapkannya PSBB (pembatasan Berskala Besar).
Muhammad Al-Barra yang juga Putra Pertama kiyai Asep di depan Guru-guru RA (Raudhatul Athfal) yang mayoritas adalah perempuan menyampaikan. “Perempuan itu adalah tiangnya Negara, kalau perempuan ini tidak bisa menjaga maka akan Runtuh negara ini, maksudnya Ibu-ibu yang ada di Indonesia ini mempunyai andil besar dalam membentuk generasi bangsa, jadi pendidikan pertama bagi anak-anak adalah ibu dan disitulah kemulyaan seorang perempuan”. tuturnya.
Gus Barra sapaan akrabnya juga berpesan kepada perempuan khususnya ibu, karna tanggung jawabnya yang begitu besar. Ada hadis menerangkan, “Ya Rasulullah siapa orang yang berhak aku muliakan?, jawab Rasullah “Ibumu” sampai di ulang tiga oleh Rasullah kemudian Ayahmu.
“Kenapa demikian, saking besar tanggung jawab seorang ibu, maka disisi Allah derajadnya pun juga besar, karna ada hadis mengatakan surga itu ditelapak kaki ibu dengan begitu kita do’a kan semoga kita diberikan putra-putri yang sholih dan sholehah, Amiin”. Tutupnya. (Rofi)