Jawa TimurPeristiwaWisata

Gulung Tikar Karena PPKM Pelaku Usaha Di Mojokerto Kompak Kibarkan Bendera Putih

×

Gulung Tikar Karena PPKM Pelaku Usaha Di Mojokerto Kompak Kibarkan Bendera Putih

Sebarkan artikel ini
Gulung Tikar Karena PPKM Pelaku Usaha Di Mojokerto Kompak Kibarkan Bendera Putih
Nampak pengelola wisata air panas mengibarkan bendera putih

Gulung Tikar Karena PPKM Pelaku Usaha Di Mojokerto Kompak Kibarkan Bendera Putih
Nampak pengelola wisata air panas mengibarkan bendera putih

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Pengurus sejumlah tempat wisata di Mojokerto, hari nampak mengibarkan bendera putih di depan tempat wisata yang mereka kelola, Minggu (25/7/2021). Dikibarkannya bendera putih tersebut merupakan bentuk keprihatinan para pelaku wisata yang mengalami kerugian karena PPKM.

“Dengan hastag : Mengetuk Hati Bupati dan Presiden Jokowi, kami bikin aksi keprihatinan serentak di seluruh pelosok Mojokerto. Karena kami bagian dari masyarakat Indonesia yang amat sangat terdampak langsung secara ekonomi dari adanya kebijakan penutupan-penutupan usaha kami,” ujar Perwakilan penggerak wisata se-Kabupaten Mojokerto, Wiwit Haryono.

Sejumlah tempat wisata yang turut mengibarkan bendera putih, lanjut Wiwit, mulai dari tempat wisata yang ada di wilayah Trawas hingga Kemlagi. “Mulai dari Trawas, Jatirejo, Kemlagi, Trowulan, Pacet dan sekitarnya, kami memulai memberikan secara seremonial bentuk keprihatinan atas matinya pendapatan selama hampir satu bulan ini. Dampak penutupan ini, kita rugi di barang dagangan dan segi pendapatan, sedangkan kewajiban kami seperti membayar pajak tetap,” keluhnya.

Selain penurunan pendapatan, sejumlah fasilitas di tempat wisata juga mengalami kerusakan karena tidak pernah digunakan. Ia berharap dengan adanya aksi tersebut, pemerintah dapat terus mendukung para pelaku usaha pariwisata dan memberikan bantuan sosial. Disisi lain Wiwit menuturkan, tak masalah jika tempat wisata dibatasi pengunjungnya dan harus ketat menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah selama diberlakukannya PPKM darurat, asalkan tempat wisata diizinkan untuk beroperasi kembali.

“Masukan kami hanya satu, adanya kebijakan untuk membantu teman-teman ini. Entah itu bentuknya sembako atau apalah untuk meringankan beban hidup. Namun kami berharap, tempat wisata segera dibuka karena sumber pendapatan hanya dari pembukaan pariwisata. Kami siap dengan pembatasan-pembatasan yang disyaratkan,” pungkasnya. (Roe )