Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Sebuah restoran di Jalan Suromulang, Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto menawarkan pengalaman kuliner berbeda. Gula Aren Resto, demikian namanya, menyajikan berbagai hidangan khas Indonesia dengan sentuhan unik—menggunakan gula aren sebagai pengganti gula putih dan penyedap rasa buatan.
Gula aren, yang berasal dari nektar bunga kelapa atau enau, menjadi bahan utama dalam berbagai menu yang dihidangkan di restoran ini. Pemiliknya, Benny Sampirwanto (58) dan sang istri, Sri Mulyani (58), menghadirkan cita rasa khas dengan bumbu yang diracik langsung oleh Sri Mulyani. Beberapa menu andalan di antaranya adalah Iga Bakar, Penyet Iga, dan Selat Solo, semuanya dibuat dengan perpaduan rempah pilihan dan manis alami dari gula aren.
Menurut Benny, penggunaan gula aren bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal kesehatan. “Gula aren mengandung nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan serat, sehingga lebih sehat dibanding gula putih,” ujarnya.
Benny mengungkapkan, ide mendirikan restoran ini berawal dari keprihatinannya terhadap dampak pandemi COVID-19 pada tahun 2020-2021. Banyak orang di sekitarnya kehilangan pekerjaan, termasuk saudara dan tetangga. Melihat kondisi tersebut, ia dan istrinya memutuskan membuka Gula Aren Resto sebagai upaya membantu mereka yang menganggur.
“Awalnya kami hanya menyediakan konsep outdoor, tetapi seiring waktu dan pandemi mereda, kami mengembangkan area indoor juga,” katanya. Perkembangan ini juga mempengaruhi variasi menu, yang pada awalnya hanya berfokus pada Iga Bakar, kini semakin beragam.
Saat ini, restoran ini mempekerjakan 10 orang, terdiri dari saudara, tetangga, serta lulusan Tata Boga yang direkrut sebagai karyawan. Dengan konsep yang terus berkembang, Benny bersyukur restorannya mendapat respons positif dari masyarakat.
Gula Aren Resto terletak di lokasi yang mudah diakses, tepat di samping lampu merah Surodinawan. Dari luar, restoran ini tampak kecil, namun begitu masuk, pengunjung akan menemukan area yang cukup luas dengan pilihan tempat duduk indoor maupun outdoor. Fasilitas parkir yang memadai juga menjadikannya tempat yang nyaman untuk dikunjungi bersama keluarga maupun rombongan.
Restoran ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Untuk menjaga kualitas rasa, Sri Mulyani secara langsung turun tangan dalam proses memasak dan pengawasan, meskipun harus bolak-balik dari Surabaya ke Mojokerto.
“Saya tidak tahu apakah ini resep turun-temurun atau tidak, tetapi yang jelas masakan istri saya enak. Dia memang hobi memasak, dan keluarganya juga pandai memasak, meskipun tidak ada yang pernah membuka restoran sebelumnya,” ujar Benny.
Benny yang merupakan lulusan S-2 Ilmu Sosial dari Universitas Airlangga Surabaya menegaskan bahwa memiliki lahan sendiri menjadi salah satu keuntungan utama dalam bisnis ini. “Kami tidak perlu memikirkan biaya sewa, karena lahan ini milik pribadi. Tapi dalam bisnis, teman saya yang berpengalaman mengatakan bahwa dua tahun pertama harus siap mengeluarkan dana untuk operasional. Alhamdulillah, dalam 1,5 bulan kami sudah mencapai titik impas (BEP),” tuturnya.
Dalam menentukan segmen pasar, Benny menyadari bahwa sejak awal restoran ini lebih banyak dikunjungi oleh grup, komunitas, dan instansi yang datang dalam jumlah besar. Namun, ia menegaskan bahwa pelanggan yang datang bukan hanya dari relasinya saja, melainkan juga dari berbagai kalangan yang tertarik dengan konsep kuliner berbasis gula aren.
Sebagai pelengkap, Gula Aren Resto juga menyediakan berbagai menu minuman, jajanan, serta hiburan live music, di mana pelanggan dapat menyumbangkan suara mereka. Bagi yang ingin menikmati sajian khas restoran ini dari rumah, pemesanan juga bisa dilakukan melalui layanan online seperti GoFood dengan cukup mengetik “Gula Aren Resto” di aplikasi.
Dengan mengusung slogan Rasa Asli Indonesia, Gula Aren Resto terus berinovasi dalam menghadirkan kuliner sehat dan lezat bagi masyarakat Mojokerto dan sekitarnya.(Irm)
