BeritaJawa Timur

Forklift Tertabrak KA Ambarawa Express di Surabaya, Sempat Terjebak 30 Menit di Perlintasan

×

Forklift Tertabrak KA Ambarawa Express di Surabaya, Sempat Terjebak 30 Menit di Perlintasan

Sebarkan artikel ini

Surabaya, LenteraInspiratif.id – Sebuah forklift tertabrak Kereta Api Ambarawa Express di perlintasan sebidang Jalan Buntaran, Tandes, Surabaya, pada Rabu sore (2/7/2025) sekitar pukul 16.30 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini menyebabkan kerugian materi dan sempat mengejutkan warga sekitar.

 

Forklift yang dikemudikan oleh Ahmad Andi Susanto (36), warga Pakis Sidokumpul, Surabaya, dilaporkan sempat terjebak selama 30 menit di atas rel sebelum akhirnya tertabrak kereta.

 

Menurut keterangan Subandi, penjaga palang kereta swadaya di lokasi, forklift sempat tidak bisa bergerak karena roda tersangkut di bagian perlintasan yang belum diaspal dan dipenuhi kerikil.

 

“Kejadiannya sekitar pukul 16.30, forklift nyangkut, nggak bisa naik ataupun mundur. Sopirnya sudah sempat turun dan minta bantuan warga untuk bantu dorong pakai kayu, tapi tetap nggak berhasil,” ujar Subandi.

 

Forklift akhirnya ditinggalkan oleh pengemudinya yang berhasil menyelamatkan diri, tak lama sebelum KA Ambarawa Express melintas dari arah Semarang menuju Surabaya.

 

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Herdiawan Arifianto membenarkan bahwa forklift merk Heli itu awalnya melintas dari Jalan Buntaran menuju kawasan pergudangan Margomulyo.

 

“Perlintasan itu bukan jalur utama, hanya jalan alternatif dan saat kejadian masih dalam tahap pengerjaan. Palang kereta pun hanya menutup sisi utara, sementara dari selatan terbuka,” jelasnya.

 

Saat kereta melaju dari arah barat ke timur, forklift tak sempat dievakuasi. Akibatnya, kendaraan tersebut tertabrak dan terseret sejauh 10 meter. Bahkan, benturan keras itu juga mengakibatkan kerusakan pada sebuah warung di samping rel.

 

“Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini. Kerugian material berupa kerusakan forklift dan warung di dekat lokasi,” tambah Herdiawan.

 

Peristiwa ini menjadi sorotan karena menunjukkan risiko nyata di perlintasan sebidang, terutama yang belum dilengkapi fasilitas keamanan memadai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id