LenteraInspiratif.id | Mojokerto , – Fenomena ‘Nyotret’ di Jalan Ketidur, Kelurahan Surodinawan, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto sukses menggenjot pertumbuhan ekonomi UMKM sekitar. Tak tanggung-tanggung, omset pedagang kopi di sana meningkat drastis hingga 3 kali lipat.
Seperti yang disampaikan salah satu pedagang kopi di jalan Ketidur Gemi Rahayu (43) yang mengaku senang dengan adanya Nyotret ini sebab membuat omset penjualannya naik drastis.
“Alhamdulillah pendapatan saya meningkat, sebelumnya ya sepet,” katanya.
Warga Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon itu mulai membuka warung di sebelah barat gerbang masuk pasar rakyat ketidur sejak satu tahun yang lalu.
Awalnya, penghasilannya dari berjualan kopi hanya berkisar antara Rp15-30 ribu perhari. Namun semenjak adanya Nyotret ini omsetnya meningkat drastis hingga Rp 400 ribu.
“Kalau sekarang Rp 100 hingga 150 ribu. Paling sedikit Rp 80 ribu kalau paling ramai Rp 400 ribu,” beber ibu dua anak ini.
Hal yang sama dipaparkan Rani, ibu asal Dusun Lespadangan Desa Terusan itu membuka warung kopi angkringan di Jalan Ketidur sudah satu Minggu yang lalu.
“Masih baru, bukanya jam 3 sampai sepi,” jelasnya.
Rani mengaku, penghasilannya dari berjualan kopi berkisar antara Rp 100 hingga Rp 300 ribu per hari.
“Kalau ramai ya bisa mencapai Rp 300 ribu,” pungkasnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Jalan Ketidur, Kelurahan Surodinawan, Prajurit Kulon mendadak jadi jujukan remaja ‘Nyotret’ (Nyore sambil motret).
Fenomena itu sudah berjalan selama satu bulan lebih. Biasanya aktifitas foto-foto ini dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dan berakhir saat matahari mulai tenggelam atau sekitar pukul 17.00 WIB. Rata-rata, para fotografer di sini mengambil gambar pengendara motor.
Selain sebagai ajang menyalurkan hobi, para Fotografer Nyotret bisa menambah penghasilan mereka hingga Rp 700 ribu per bulan. (Diy)