Hobby

Fenomena ‘Nyotret’ Ketidur, Cara Remaja di Mojokerto Salurkan Hobi Fotografi 

×

Fenomena ‘Nyotret’ Ketidur, Cara Remaja di Mojokerto Salurkan Hobi Fotografi 

Sebarkan artikel ini
Nyotret, Ketidur,
Muhammad Resi (23) saat Nyotret (Nyore Sambil Motret) di jalan Ketidur, Surodinawan, Kota Mojokerto.

LenteraInspiratif.id | MojokertoJalan Ketidur, Kecamatan Surodinawan, Kota Mojokerto mendadak jadi jujukan muda-mudi untuk ‘Nyotret’ (Nyore sambil motret). Susana waktu sore hari ditambah indahnya hamparan persawahan menjadikan tempat ini cocok menyalurkan hobi fotografi mereka.

 

Pantauan LenteraInspiratif.id pada Sabtu (31/12/2022) sekitar pukul 15.30 WIB, para remaja mulai berkumpul di trotoar jalan Ketidur tepatnya sebelah timur pasar rakyat yang baru dibangun. Beberapa diantaranya mengambil posisi untuk memotret pengguna jalan, sementara pemuda lainnya sambil bergaya berjalan pelan dengan mengendarai motornya.

 

 

Fenomena Nyotret ini sudah berjalan selama satu bulan lebih. Biasanya aktifitas foto-foto ini dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dan berakhir saat matahari mulai tenggelam atau sekitar pukul 17.00 WIB. Rata-rata, para fotografer di sini mengambil gambar pengendara motor. Hal ini tak lepas dari background mereka yang mayoritas pecinta otomotif.

 

Muhammad Resi (23) salah satu fotografer mengatakan, awalnya dirinya bersama teman-temannya iseng memotret di Jalan Ketidur ini. Hasil dari jepretannya kemudian ia posting di akun Instagram miliknya dan ternyata banyak mendapatkan respon positif dari netizen.

 

“Lha di Instagram ini ternyata banyak yang suka, mereka tanya kapan motret-motret lagi, akhirnya saya buat lagi,” ucap remaja asal Jombang ini.

 

Mendapat respon positif dari netizen, Mahasiswa UNIM ini berinisiatif membuat event ini lagi. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Resi membuat pamflet kegiatan yang ia beri nama ‘nyotret’ itu di Instagramnya. Ternyata, pengunjung di Jalan Ketidur itu membludak.

 

“Awalnya takut soalnya membludak parah. Setelah itu saya minta izin ke RT dan Babinsa dan Alhamdulillah sampai sekarang tetap berjalan,” bebernya.

 

Resi menjelaskan, sebagian hasil jepretannya ia posting di akun Instagram miliknya bernama @ShutterSpeed.id, kemudian sisanya ia upload ke Google Drive. Bagi netizen yang ingin mengunduh gambar di Google Drive harus mengklik link khusus yang sudah dipasang harga. Dari link itu, Resi bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp700 ribu dalam satu bulan.

 

“Setiap link harganya bervariasi, kadang Rp 1000 paling mahal Rp 5000. Bulan kemarin sih saya dapat Rp 700 lebih, tapi kalau teman-teman saya ada yang mencapai Rp 2 juta,” pungkasnya.

 

Devi (18) remaja asal Trowulan ini mengaku hampir setiap hari datang ke Jalan Ketidur, Kecamatan Surodinawan untuk menikmati waktu sore.

 

“Seneng aja ke sini soalnya ramai, kadang muter-muter dan nongkrong,” katanya.

 

Para fotografer sering mengambil gambar Devi saat lewat jalan Ketidur. Meski begitu, Devi tidak merasa keberatan bahkan ia merasa senang.

 

“Malah senang difoto, biasanya saya posting di IG dan saya buat video,” pungkas Devi. (Diy)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *