HukumJawa TimurKriminal

Dugaan Pencabulan Sesama Jenis, Korban Dicabuli Sebanyak 25 Kali

×

Dugaan Pencabulan Sesama Jenis, Korban Dicabuli Sebanyak 25 Kali

Sebarkan artikel ini
Polres Mojokerto, Pencabulan, Mojokerto, Ustadz, Cabuli, Anak Sesama Jenis,
Tim advokasi keluarga korban saat melaporkan ke Polres Mojokerto

Polres Mojokerto, Pencabulan, Mojokerto, Ustadz, Cabuli, Anak Sesama Jenis,

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Seorang ustadz Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) di Kecamatan Sooko, Mojokerto diduga telah melakukan pencabulan murid sesama jenis. Satu dari tiga korban yang berjenis kelamin laki-laki mengaku sudah dicabuli sebanyak 25 kali.

Para korban ini menceritakan perlakuan bejat yang diduga dilakukan Ustadz RD saat menjalani hipnoterapi yang dilakukan Psikolog Womens Crisis Center (WCC) Mojokerto R Dewi Novita Kurniawati.

Dalam pemaparan Dewi, salah satu korban mengatakan jika dirinya sudah dicabuli Ustadz RD sebanyak 25 kali. Agar korban mau datang ke TPQ, Ustadz RD selalu mengatakan jika remaja 12 tahun ini merupakan murid berprestasi.

“Korban ini disukai Ustadz, dalihnya karena korban ngajinya bagus, disukai murid lainnya, ada saja modusnya untuk membuat korban datang ke TPQ,” ucapnya kepada, Minggu (26/6/2022).

Dalam pengakuan korban, Ustadz RD memanfaatkan pengaruhnya untuk mendoktrin para korban agar tidak berani bersuara dengan mengatakan apa yang dilakukan Ustadz RD ini untuk Akselerasi Baligh, yakni mempercepat kedewasaan muridnya. Dan bagi yang melaporkan tindakan Ustadz RD dianggap dosa.

“Padahal anak seusia itu belum ada filternya. Apa yang mereka dengar ditelan mentah-mentah,” bebernya.

Korban lainnya, Sementara korban yang berusia 15 tahun, kata Dewi, mengaku sekitar 15 kali dicabuli Ustaz RD. Korban sendiri duduk di kelas 2 SMP

“Modusnya sama. Pengakuan dia hampir 15 kali sejak korban masih SD,” cetus Dewi.

Kasus ini terungkap saat korban pertama melaporkan tindakan bejat Ustadz RD kepada orangtuanya. Remaja berumur 12 tahun ini mengaku telah dilecehkan sejak Desember 2021.

“Anak saya masuk ke TPQ situ bulan November, kejadian pertama terjadi satu bulan setelahnya,” ucap Ibu Korban.

Korban mengaku sudah dicabuli sebanyak 4 kali.P encabulan ini seringkali dilakukan RD sore hari disaat para murid istirahat. Awalnya, korban diminta untuk memijat RD. Setelah itu, korban diminta untuk tidur terlentang kemudian RD melancarkan aksinya.

“Sekitar pukul 5 sore hingga maghrib,” imbuhnya.

Saat ini, keluarga korban sudah melaporkan dugaan pencabulan ini ke Polres Mojokerto sejak 10 Mei 2022.

Sejauh ini baru 3 korban dugaan pencabulan Ustaz RD yang berani melapor ke polisi. Mereka mendapat pendampingan hukum dan trauma healing dari Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) NU, Woman Crisis Center, serta Fatayat NU Kabupaten Mojokerto.

“Semua korban laki-laki. Salah satu korban dicabuli terduga pelaku sejak kelas 1 SMP sampai kelas 3 SMP,” ungkap Ketua LPBH NU Kabupaten Mojokerto Ansorul Huda.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani menuturkan, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan orang tua korban. Saat ini, kasus pencabulan yang diduga dilakukan Ustaz RD sudah naik ke tahap penyidikan. Meski begitu, terduga pelaku belum ditahan. (Diy)