Lenterainspiratif.com, Bojonegoro – Sabar dan pasrah, itulah yang harus dilakukan Maliki warga Bojonegoro. Pria berusia 78 tahun itu salah satu Calon Jemaah Haji (CJH) yang mendapat kabar pembatalan keberangkatan haji tahun 2020.
Impiannya menginjakkan kaki di tanah suci Mekkah yang sudah diimpikan dan diidamkan selama 10 tahun belum terlaksana. Ini karena Kota Arab Saudi dan di dunia pada umumnya masih dilanda pandemi Corona.
Mata Maliki nanar melihat pengumuman di televisi yang menyebut keberangkatan haji tahun 2020 ditunda karena wabah Corona. Meski sempat terdiam cukup lama, pada akhirnya Maliki mengaku ikhlas dengan pembatalan ini.
“Ya sedih dengar kabar tadi, kurang lebih 10 tahun nunggu untuk bisa berangkat haji. Tapi iklhas dan pasrah saja, karena mungkin ini sudah takdir juga,” ucapnya dengan bibir bergetar di rumahnya Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Selasa (2/6/2020), seperti dikutip dari Detik.com.
Maliki selama ini selama ini bekerja sebagai tukang reparasi sepeda onthel, rencananya berangkat haji tahun ini bersama 9 orang dari kampungnya.
“Saya tukang reparasi sepeda. Juga dipercaya oleh warga sebagai salah satu imam rawatib di masjid kampung. Ada juga tetangga juga sekitar 9 orang yang bernasib sama. Mereka dari berbagai kalangan, mulai PNS, petani ada juga polisi dan bidan,” jelasnya.
Meski begitu, dirinya berharap bisa berangkat haji tahun depan. Dirinya memaklumi pembatalan pemberangkatan haji ini dikarenakan pandemi COVID-19. Hal itu pun demi keselamatan dirinya dan untuk masyarakat luas.
“Berdoa saja, semoga Allah memberikan umur panjang bisa ibadah dan berangkat haji tahun depan,” imbuhnya.
Salah satunya keluarganya, Opik (38) mengaku seluruh anak dan cucu-cucunya berusaha menghibur orangtuanya. Sebab saat mengetahui haji dibatalkan tahun ini, sedikit shock.
“Khawatir nanti jadi kepikiran, keluarga akhirnya berkumpul untuk menghibur dan memberi semangat. Tentu saja memberikan doa agar tetap bisa berangkat di tahun depan,” jelas pengusaha minimarket di Bojonegoro.
Sementara di Kabupaten Bojonegoro terdapat 1.361 calon jemaah haji yang semestinya berangkat ke Baitullah tahun ini. Namun karena pandemi Corona, pemerintah akhirnya membatalkan keberangkatan haji bagi masyarakat seluruh Indonesia.
“Untuk tahun ini yang sudah melakukan pelunasan biaya haji sudah 1.361 orang,” jelas Kepala Kemenag Bojonegoro Syamsuri.
Dia menambahkan pembatalan pemberangkatan haji tahun ini karena pertimbangan keselamatan jiwa para jemaah.
“Jadi salah satu pertimbangan karena mepetnya waktu dan keselamatan jiwa karena pandemi COVID-19, yang diutamakan dalam ibadah itu salah satu pertimbangan keselamatan jiwa,” pungkas Kakamenag Bojonegoro. (tim/LI)