Jawa TimurPeristiwa

Catat! Ini Jalur Mudik Rawan Macet dan Kecelakaan di Kabupaten Mojokerto

×

Catat! Ini Jalur Mudik Rawan Macet dan Kecelakaan di Kabupaten Mojokerto

Sebarkan artikel ini

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Hari Raya Idul Fitri selalu identik dengan mudik, yaitu tradisi masyarakat untuk pulang ke kampung halamannya. Tentunya, budaya ini secara tidak langsung menyebabkan arus lalu lintas menjadi padat. Untuk itu, Dishub Kabupaten Mojokerto telah melakukan titik rawan macet dan kecelakaan di wilayahnya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto Rachmat Suharyono menyampaikan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 19-21 April 2023.

“Prediksi puncak arus mudik ini selama 3 hari dari sebelumnya yang hanya 2 hari yaitu tanggal 20-21 April,” ucapnya, Kamis (20/4/2023).

Rachmat melanjutkan, pihaknya telah melakukan pemetaan jalur rawan macet dan kecelakaan yang ada di Kabupaten Mojokerto.

“Kabupaten Mojokerto ini berdiri di dua wilayah hukum kepolisian. Untuk utara sungai masuk wilayah hukum Polres Mojokerto Kota, sementara selatan sungai berada di wilayah hukum Polres Mojokerto,” jelasnya.

Untuk jalur rawan kemacetan dan kecelakaan di wilayah utara sungai diantaranya, Simpang 3 Gajahmada; simpang 3 Terusan Gedeg; Simpang 3 Kemantren Gedeg; Simpang 3 Ranjen Gedeg.

“Selain itu ada juga Simpang 4 Kupang Jetis, Simpang 4 Kemlagi, Simpang 4 Jatikurung dan Simpang 3 Sidoharjo,” bebernya.

Untuk di wilayah hukum Polres Mojokerto, jalur rawan kemacetan dan kecelakaan berada di Simpang 5 Kenanten, Simpang 3 Klenteng dan Simpang 3 Taman Mojosari.

Dishub Kabupaten Mojokerto juga memetakan sejumlah titik yang berpotensi terjadi kecelakaan lalu lintas. Diantaranya jalan rusak di ruas jalan Mojopilang dan Penyebrangan Sungai di Desa Betro Kecamatan Kemlagi .

“Ada juga 3 titik perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang ada di Damarsih, Bicak dan Balongwono,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang LLAJ DPRKP2 Kabupaten Mojokerto Setyo Budi menambahkan jika pihaknya telah menyiapkan sejumlah antisipasi.

“Untuk langkah antisipasi kita menerjunkan petugas dan relawan. Selain itu, menyesuaikan situasional kita akan melakukan rekayasa lalulintas,” ucapnya.

Sementara untuk perlintasan kereta api tanpa palang pintu, pihaknya telah menyiapkan pos palang pintu sementara, dan pos jaga.

“Kita pasang pos himbauan juga untuk pengendara jalan,” pungkasnya. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *