Berita

Berjuang dengan Alat Pinjaman, Atlet Paramotor Mojokerto Raih Perunggu SEA Games Thailand

×

Berjuang dengan Alat Pinjaman, Atlet Paramotor Mojokerto Raih Perunggu SEA Games Thailand

Sebarkan artikel ini
Berjuang dengan Alat Pinjaman, Atlet Paramotor Mojokerto Raih Perunggu SEA Games Thailand

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Kisah itu dibuktikan Wahyu Wijaya, atlet paramotor asal Dusun Tuwiri, Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Atlet yang akrab disapa Je ini sukses mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali perunggu di ajang SEA Games Thailand.

Prestasi tersebut terasa semakin istimewa karena diraih dalam kondisi serba terbatas. Untuk pertama kalinya tampil di ajang SEA Games, Je justru harus bertanding dengan mesin dan parasut paramotor pinjaman. Peralatan miliknya mengalami kerusakan, sementara parasut yang dimiliki sudah tidak layak terbang akibat porositas.

Demi memastikan Je tetap bisa berlaga di panggung olahraga Asia Tenggara, orang tuanya pun berupaya mencari solusi. Dukungan datang dari rekan sesama atlet asal Papua yang dengan sukarela meminjamkan mesin dan parasut paramotor.

“Sebagai orang tua tentu kami sangat bangga. Ini SEA Games pertama bagi anak saya, sekaligus debut cabor paramotor di ajang tersebut. Alhamdulillah bisa meraih medali,” ujar Akbar, ayah Je, Jumat (19/12/2025).

Akbar menuturkan, sebelum berangkat ke Thailand, ia dan istrinya hanya menitipkan pesan sederhana namun penuh makna. Menjaga semangat, kesehatan, dan mental menjadi kunci utama menghadapi kompetisi bergengsi.

“Kami berpesan agar tetap semangat, jaga kesehatan. Bertanding itu butuh fisik yang prima dan mental yang kuat,” katanya.

Menurut pria yang akrab disapa Ilung itu, kendala utama yang dihadapi Je murni soal peralatan. Mesin paramotor milik pribadi rusak, sementara parasut tidak memenuhi standar keselamatan untuk bertanding.

“Alatnya pinjam dari teman-teman tim Papua. Alhamdulillah mereka sangat mendukung dan rela meminjamkan. Jadi Je bertanding bukan pakai alat sendiri, tapi alat pinjaman,” jelasnya.

Ilung berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi Je untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan. Ia juga berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah terhadap atlet-atlet berprestasi, khususnya di cabang olahraga dirgantara.

“Usianya masih paling muda dibanding lawan-lawannya yang sudah senior. Harapan saya, dia terus berlatih, prestasinya meningkat, dan semoga ada perhatian dari pemerintah daerah,” pungkasnya.

Kisah Wahyu Wijaya menjadi bukti bahwa semangat, dukungan, dan kegigihan mampu mengalahkan keterbatasan. Dari Mojokerto, ia terbang membawa nama Indonesia di langit Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id