Jawa TimurPeristiwa

Bejat! Petani di Mojokerto Tega Cabuli Anak Tiri Hingga 3 Kali

×

Bejat! Petani di Mojokerto Tega Cabuli Anak Tiri Hingga 3 Kali

Sebarkan artikel ini
Guru ngaji, cabul
Gambar ilustrasi

 

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Seorang petani berinisial D (67) tega melakukan pencabulan terhadap anak tirinya yang masih dibawah umur. Akibat perbuatannya itu kini pelaku harus berurusan dengan polisi.

 

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani mengatakan, aksi bejat itu terungkap setelah korban bercerita kepada ibunya.

 

“Untuk prosesnya sampai sekarang kita sudah naikan ke tahap penyidikan. Kita lakukan penahanan terhadap terduga pelaku,” katanya, Selasa 13 Desember 2022.

 

Gondam mengatakan, pelaku D ditangkap berdasarkan laporan dari ibu korban. Perbuatan bejat sang ayah tiri itu terungkap saat anak tirinya yang masih berumur 10 tahun menceritakan kepada ibunya tentang aksi pencabulan yang dialaminya.

 

Ibu korban yang tidak terima dengan pengakuan anak kandungnya itu kemudian melapor Polisi. Dari laporan tersebut, terungkap jika aksi cabul pelaku terakhir telah dilakukan pelaku pada bulan 23 Oktober 2022.

 

“Dilakukan sebanyak 3 kali yang dilakukan oleh bapak tiri korban. Kejadian terakhir terjadi pada 23 Oktober 2022. Namun dilakukan pelaporan ke Polres pada bulan Desember 2022,” ujarnya.

 

Persetubuhan dan pencabulan terjadi dari awal bulan Oktober 2022. Kemudian aksi bejat kedua dilakukan setelah satu Minggu dari kejadian awal dan aksi bejat yang terakhir 23 Oktober 2022, pukul 05.00 WIB.

 

Perbuatan bejat terakhir ayah tiri itu juga sempat terpergok ibu kandung korban. Ia melihat pelaku menindih korban dengan posisi sarung pelaku dan baju korban juga tersingkap. Namun karena kaget, ibu korban meninggalkan keduanya lalu pergi keluar meneruskan memasak di dapur.

 

“Setelah kejadian terakhir itu korban bercerita kepada pelapor (Ibu korban) bahwa telah disetubuhi dan dicabuli oleh pelaku,” tegasnya.

 

Gondam menambahkan, dari pengakuan pelaku, ia memerkoa korban yang masih bawah umur itu dikarenakan pelaku memiliki rasa nafsu terhadap anak tirinya tersebut.

 

“Karena mungkin korbannya masih anak-anak dia langsung melakukan persetubuhan. Motifnya setelah kita lakukan pendalaman dia suka terhadap anak tirinya, atau ketika melihat anak tirinya ada gairah yang ditimbulkan,” ungkapnya. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id