Peristiwa

Begini Kronologi Preman di Nganjuk Dimassa Warga Hingga Tewas

×

Begini Kronologi Preman di Nganjuk Dimassa Warga Hingga Tewas

Sebarkan artikel ini
preman, babak belur
tempat kejadian perkara

preman, babak belur
tempat kejadian perkara

Lenterainspiratif.id | Nganjuk – Polisi mengungkap kronologi tewasnya seorang preman di Nganjuk pada Minggu (27/2) dini hari. Korban yang bernama Event Suhartono (33) warga Desa Sumberurip, Berbek, Nganjuk, tewas ditangan warga setempat.

Pengeroyokan bermula saat korban datang ke warung milik Fuad (45) pada Sabtu (26/2) sekitar pukul 22.30 WIB. Fuad kemudian memberitahukan keberadaan korban kepada salah pelaku, EF melalui pesan WhatsApp.

“Jadi salah satu tersangka EF dikabari oleh pemilik warung bahwa korban di tempatnya. Seketika EF mendatangi korban ke warung dan mengajak korban ke salah satu kandang ayam,” ujar Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson, Rabu (2/3/2022).

EF dan korban kemudian menuju kandang ayam dengan mengendarai sepeda motor sendiri-sendiri. Saat akan sampai di kandang ayam, EF yang melaju terlebih dahulu tidak menemukan keberadaan korban. Ketika ditengok, korban ternyata sudah dianiaya oleh para pelaku.

“Jadi saat pelaku EF dan korban berangkat ke kandang ayam tiba-tiba korban tidak ada saat EF hampir sampai kandang. Lantas EF balik kanan dan melihat korban sudah dianiaya oleh teman-temannya di pinggir jalan,” kata Boy.

Aksi pengeroyokan itu, kata Boy, dilakukan oleh 13 orang. Mereka menganiaya korban dengan cara memukul menggunakan batu hingga palu. Bahkan korban yang sudah tersungkur dan tak bergerak masih ditimpa dengan batu.

“Para pelaku menganiaya korban dengan memukuli dengan menggunakan batu dan ada juga yang memakai palu,” terang Boy.

Menurut Boy, aksi pengeroyokan yang berujung pada kematian korban itu telah direncanakan. “Jadi diduga memang sudah direncanakan aksi pengeroyokan ini hingga menyebabkan korban meninggal dunia,” tandas Boy.

Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP I Gusti Agung Ananta mengatakan dari 13 pelaku, 8 diantaranya telah berhasil diamankan. Mereka adalah EF (26), MA (28), RS (26), HR (24), HF (21), TI (34), FJ (18) dan MA (18). Sedangkan 5 pelaku lain masih dalam pengejaran.

“Kita masih melakukan pengejaran terhadap lima dari 13 pelaku, sedangkan 8 tersangka tersebut dua masih berstatus pelajar,” jelas Gusti.

Sebelumnya, warga desa setempat memang kerap dibuat resah dengan ulah korban yang kerap mabuk-mabukan, dan melakukan pemalakan. Tak sampai disitu, korban yang merupakan residivis penganiayaan dan curanmor itu bahkan mengancam akan memperkosa istri 8 tetangganya, ia juga sempat melakukan percobaan pemerkosaan terhadap ibu kandungnya sendiri. (Fi)