Daerah

Baliho Petinggi GMIH Dirusak Peserta Demonstrasi, Para Pendeta Dan Tokoh GMIH Menghadap Kapolres Halut

×

Baliho Petinggi GMIH Dirusak Peserta Demonstrasi, Para Pendeta Dan Tokoh GMIH Menghadap Kapolres Halut

Sebarkan artikel ini
foto : istimewa.

foto : istimewa.

HALUT – Aksi demonstrasi oleh petani kopra, menyisahkan berbagai kerusakan, baik fasilitas milik Pemerintah Daerah, maupun baliho milik petinggi Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH) yang di panjang di depan kantor Bupati. Atas aksi yang di anggap brutal tersebut, para petinggi gereja dan pendeta wilayah pelayanan GMIH, Kamis (29/11/2018), menyambangi kantor Kepolsian Resort (Polres) Halmahera Utara (Halut), guna berdialog khusus.

Di terima langsung oleh Kapolres Halmahera Utara, AKBP. Yuyun Arief Kus Handriatmo,S.Ik, M.Si, para tokoh gereja terlibat serius dalam dialog mengenai persoalan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Pdt. Jacob Soselisa, M.Th dalam penyampaiannya, ada 32 orang pendeta yang membawahi 30.000 jemaat yang di utus, guna mempertanyakan situasi terkini di Kabupaten Halmahera Utara, terkait Kamtibmas. Dia juga meminta kepada Kapolres, untuk mengusut tuntas pelaku pengrusakan baliho milik Sinode GMIH. Selain itu, terkait dengan pelaksanaan Unjuk Rasa (Unras),

Soselisa berharap, agar kepolisian tidak menerbitkan izin, mulai tanggal 1 Desember nanti.
Hal yang sama dengan Soselisa, tokoh pemuda GMIH Riko Djanti menegaskan, jika mereka masih melakukan aksi demonstrasi, maka akan di buat tandingan, dengan menurunkan masa yang lebih besar. “Kami ingatkan, jika masih ada lagi aksi, maka kami akan membuat demonstrasi tandingan, dengan melibatkan 5000 orang”, tegas mantan Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo ini.

Menanggapi pertanyaan dan pernyataan dari para tokoh gereja dan para pendeta, Kapolres Halmahera Utara, AKBP. Yuyun Arief Kus Handriatmo,S.Ik, M.Si mengatakan, situasi Halmahera Utara dalam kondisi aman. Tujuan mengayomi dan melayani, dalam perwujudan menangani aksi unjuk rasa, menurut Kapolres, harus mempelanjari karakter. Sebab itu bagi dia, bagaimana menciptakan rasa aman dan perlindungan, agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya dan bisa kembali secara normal. Yuyun Arief Kus Handriatmo,S.Ik, M.Sin, juga meminta dukungan, untuk sama-sama mencari solusi terbaik, guna menyelesaikan permasalahan ini. (reynold/dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id