Lenterainspiratif.id | Sejarah – Salah satu tradisi perayaan Imlek yang paling populer saat tahun baru Imlek adalah pertunjukan Barongsai.
Dalam budaya Tiongkok tradisional, singa Barongsai bukanlah hewan nyata alis mitos belaka. Terlebih di Tiongkok itu tidak ada singa sungguhan.
Jadi, sebelum Dinasti Han (202 SM – 220 M), hanya sedikit singa yang mencapai dataran tengah di wilayah barat Tiongkok kuno (sekarang Xinjiang). Singa pun muncul karena perdagangan jalur sutra.
Di zaman itu, orang-orang yang baru pertama kali melihat singa mencoba menirukan penampilan singa, termasuk cara singa itu beraktivitas.
Dari aksi meniru tersebut kemudian muncul Barongsai pada Three Kingdoms Period (220-280 M) yang kemudian menjadi semakin populer dengan kebangkitan agama Buddha di Dinasti Utara dan Selatan (420-589 M).
Sejarah masuknya Barongsai ke Indonesia
Barongsai tiba di Indonesia diperkirakan pada abad ke-17. Migrasi China Selatan ke Indonesia menjadi awal mula masuknya seni pertunjukan ini.
Namun, Barongsai populer di Indonesia sejak adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Perkumpulan itu punya peran juga memperkenalkan Barongsai ke masyarakat di seluruh Indonesia.
Sejarah mencatat bahwa Barongsai pernah dihilangkan dari Indonesia pada 1965 setelah meletusnya Gerakan 30 S/PKI. Segala bentuk kebudayaan Tionghoa dibungkam di tanah pertiwi.
“Barongsai dimusnahkan dan tidak boleh dimainkan lagi di masa itu,” ungkap laporan ilmiah dikutip dari Library Binus.
Berjalannya waktu, di 1998, di saat politik Indonesia berubah, kesenian Barongsai bangkit kembali. Perkumpulan Barongsai eksis kembali ke permukaan dan sejak saat itu Barongsai kembali populer.
Ada catatan menarik tentang Barongsai di Indonesia. Dikatakan bahwa pada zaman pemerintahan Soeharto, Barongsai sempat tidak diizinkan untuk dimainkan.
Satu-satunya tempat di Indonesia yang bisa menampilkan Barongsai secara besar-besaran adalah di Kota Semarang, tepatnya di panggung besar klenteng Sam Poo Kong atau dikenal juga dengan nama Klenteng Gedong Batu.
“Setiap tahun, pada tanggal 29-30 bulan enam menurut penanggalan Tionghoa, Barongsai dari keenam perguruan di Semarang dipentaskan di sana,” tambah laporan tersebut. (Met)