Jawa TimurPeristiwa

70 Persen Jebolan Pelatihan Berbasis Kompetensi Dapat Kerja, Ning Ita : Tahun 2023 Kita Tambah Kuota Peserta

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Upaya Pemkot Mojokerto untuk memberantas pengangguran berbuah manis. Sekitar 70 persen dari 304 peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi yang diadakan di tahun 2022, kini sudah mendapatkan kerja.

 

 

Program pelatihan berbasis kompetensi ini diadakan Pemkot Mojokerto bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama dua tahun berturut-turut.

 

Walikota Mojokerto Ika Puspitasari menyambut gembira kabar baik itu. Ia berencana menambah kuota peserta dalam pelatihan berbasis kompetensi di tahun 2023.

 

 

 

“Tahun 2023 ini kami memfasilitasi dengan kuota peserta yang lebih banyak, menjadi 480 peserta dengan 30 jenis pelatihan,” ungkap Walikota yabg akrab disapa Ning Ita saat membuka Job Fair yang diadakan DPMPTSPNAKER di Basement MPP Gajah Mada, Rabu (28/6/2023).

 

 

Job Fair yang diadakan dalam rangka HUT ke-105 Kota Mojokerto ini menyediakan 900 lowongan pekerjaan dari 30 perusahaan yang tersebar di Jawa Timur. Job Fair ini juga diikuti oleh ratusan pencari kerja dari berbagai daerah di Jawa Timur.

 

 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo yang turut hadir dalam pembukaan Job Fair ini mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto yang semakin besar dan meningkat.

 

 

“Disini (Kota Mojokerto) ini hampir semua franchise yang mahal – mahal itu ada di Kota Mojokerto, itu tanda kabupaten/kota itu maju dan pertumbuhan ekonominya meningkat dan daya beli masyarakatnya menjangkau,” ungkapnya.

 

Himawan berharap melalui Job Fair yang diadakan Pemkot Mojokerto kali ini TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) Kota Mojokerto bisa kembali turun. Diketahui, angka TPT Kota Mojokerto saat ini turun di angka 5,05 persen dari tahun 2021 di angka 6,87 persen.

 

 

“Tingkat pengangguran di perkotaan itu selalu tinggi, mengapa, karena warga nya biasanya pemilih pekerjaan, itulah bedanya dengan wilayah-wilayah rural (desa) pekerjaan apa saja dikerjakan,” terang Himawan.

 

 

Melalui berbagai ikhtiar yang dilakukan Pemkot Mojokerto diharapkan dapat menjadi pengungkit untuk terus menurunkan TPT Kota Mojokerto lebih signifikan lagi. (Roe/adv)

 

Exit mobile version