PeristiwaSumatera Utara

500 Lebih Anak di Kota Medan Menderita Gizi Buruk, JMI Sumut : Miris

×

500 Lebih Anak di Kota Medan Menderita Gizi Buruk, JMI Sumut : Miris

Sebarkan artikel ini
Foto : Sekretaris Umum JMI Sumut, T. Sofy Anwar SH.

Gizi buruk
Foto : Sekretaris Umum JMI Sumut, T. Sofy Anwar SH.

Lenterainspiratif.id | Medan – Sekretaris Jurnalis Media Independen Sumatera Utara, T. Sofy Anwar SH mengaku miris mengetahui lebih 500 anak di Kota Medan menderita gizi buruk kronis (stunting).

Yopie menyebut JMI Sumut merasa terpanggil untuk terlibat upaya pemulihan dan mendorong Pemko Medan agar melakukan percepatan pemulihan.

Menurut Yopie, di usia Kota Medan menjelang 432 Tahun pada 1 Juni mendatang hendaknya tidak ada lagi anak menderita gizi buruk yang ironisnya diduga mencapai 500 lebih.

“Ini kiranya menjadi catatan penting dan perhatian serius oleh Pemko Medan. Jangan sampai diabaikan persoalan ini,” sebut Yopie (foto) kepada wartawan di Medan, Selasa (3/5/2022) menyikapi kasus stunting saat ini.

Menurut Yopie , sangat tidak pantas banyak kasus stunting terjadi di kota Medan.

“Bagusnya, seluruh stake holder harus mendukung penuh pemimpin Kota ini agar mengedepankan kesejahteraan masyarakat, rasa nyaman dan menjadikan indahnya kota Medan. Pemko Medan harus buktikan mampu mensejahterahkan masyarakat dan menjamin kesehatan terhindar dari gizi buruk,” papar nya .

Namun bila melihat kenyataan saat ini kata Yopie, peran Pemko Medan untuk menciptakan kesejahteraan warganya terkesan masih kurang.

“Upaya menciptakan kesejahteraan masih jauh panggang dari api,” cetus nya.

Upaya yang dilakukan Pemko Medan dalam pemberantasan gizi buruk belum efektif dan efisien. Hendaknya Pemko Medan dapat lebih fokus pembenahan perbaikan lingkungan kumuh dan pemulihan ekonomi. “Hidup sehat itu adalah hak semua warga bangsa. Maka perlu perbaikan sisi kehidupan kemanusian. Pemko Medan jangan abaikan sisi kemanusian,” sebut Yopie.

Ditambahkan, dugaan kasus gizi buruk, tentu harus ditangani serius melalui upaya pemulihan berkelanjutan. Pemberian bantuan gizi secara berkesinambungan. Dilakukan pengawasan ekstra. “Begitu juga agar orang tua diberdayakan dan dibentuk komunitas agar pengawasan lebih mudah,” tambah Yopie.

Untuk itu tambah Yopie, JMI siap membantu Pemko terkait penanganan dilapangan. “Melalui kader di tengah masyarakat siap membantu pihak OPD dan Puskesmas sosialisasi dan pemantauan,” tandas nya.(Endi)