DaerahPeristiwa

Wujudkan Tema PWI Peduli Dan Berbagi, 29 Anggota Organisasi Pers Bantu Korban Banjir Bandang Kutorejo

×

Wujudkan Tema PWI Peduli Dan Berbagi, 29 Anggota Organisasi Pers Bantu Korban Banjir Bandang Kutorejo

Sebarkan artikel ini
foto :

foto : anggota PWI mojokerto saat serahkan bantuan terhadap korban banjir bandang

MOJOKERTO – PWI Peduli PWI Berbagi dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di rangkaian kegiatan ketiganya  sekaligus menjadi penutup serangkaian kegiatan peringatan HPN 2019 dengan melakukan Penyerahan santunan terhadap 6 dari 15 KK korban banjir bandang Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo. Para pegiat pers dibawah naungan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto menjadikan bhakti sosial (baksos) di wilayah Kabupaten Mojokerto sebagai akhir kegiatan yang digelar secara maraton. Kegiatan setelah dihelatnya khitan massal – santunan anak yatim piatu dan donor darah serta sarasehan bersama kaum milenial bertajuk Bijak Bermedsos yang digelar secara maraton mulai Selasa (26/2/2019) lalu.

Sebanyak 29 anggota organisasi pers ini menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada 15 KK di Desa Gedangan. Penyerahan bantuan secara langsung tersebut didampingi Kepala Desa Gedangan, Hadi Suyono dan petugas dari Polsek setempat.
“Sedikit bantuan dari teman-teman PWI Mojokerto mudah-mudahan dapat meringankan beban warga desa sini yang terkena musibah bencana banjir bandang. Kami tak dapat memberi banyak namun kami berharap bantuan ini akan berarti, ” ucap Ketua PWI Mojokerto, Diak Eko Purwoto, Kamis (28/2/2019).

Diak menandaskan PWI akan mendorong terhadap organisasi terkait agar merealisasikan bantuan sesuai yang dijanjikan selama ini. ” Kami mendorong agar instansi terkait turut peduli dengan musibah tersebut,” desaknya.
Seperti diketahui, sejumlah desa dialiran sungai Jatisari mengalami kerusakan ringan hingga berat akibat luapan sungai yang berhulu di Gunung Welirang tersebut. Desa terdampak luapan sungai tersebut diantaranya adalah Desa Gedangan, Dusun Bulu, Desa Sukorejo, dan Dusun Kepuh Arum, Desa Kandangan
Kertosari.

Terdata sebanyak enam warga kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut. Empat diantaranya kehilangan rumah berikut tanahnya. “Yang hanyut enam rumah, rusak berat 4,rusak ringan ada 5,” jelas Kades Gedangan, Hadi Suyono disela-sela penerimaan bantuan PWI.

Menurut Kades, enam KK yang kehilangan tempat tinggal tersebut yakni Sunardi, Suwarto, Buari, Ngatinah dan Warsono. Kini Warsono harus tinggal bersama Mismuniah ibunya berada disamping rumahnya.

“Pihak desa mengupayakan bantuan bata ringan, pasir, semen dan kayu. Sedangkan BPBD membantu semen 10 sak, asbes, dan beberapa rit pasir. Tapi yang empat rumah ini belum dapat apa-apa, padahal paling parah, ” keluhnya.  Tak hanya itu, lanjutnya, pihaknya telah mengajukan bantuan kepihak lain seperti Dinas Sosial. Namun sejauh ini belum ada respon positif.”Kita sudah mengajukan perbaikan ke Dinsos agar kami dapat membangun kembali. Karena dananya tidak sedikit. Janjinya Dinsos agar bantu doa, agar dananya cair, tapi sekarang belum turun, ” ungkapnya.

Menurut ia, Dinsos telah mendata ulang korban bencana tersebut.” Empat hari lalu korban didata ulang dan yang diwacanakan korban dibantu uang. Tapi hingga kini belum ada jawaban, ” tandasnya.

Dan atas bantuan PWI Mojokerto, kami sangat berterima kasih.” Bukan uangnya, tapi kepeduliannya pasca bencana, “pungkasnya.

Sementara itu, Mismuniah mengungkapkan kini ia tinggal bersama anak dan menantunya. “Saya tinggal bersama Marsono anak saya, jadi total 5 orang. Kami berharap rumah yang layak ditempati, itu saja,” harapnya. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *