Lenterainspiratif.id | Kesehatan – Seperti halnya kecanduan narkoba, pecandu pornografi juga mengalami kerusakan otak yang cukup serius. Pada sebuah studi 2014 Cambridge University yang diterbitkan dalam Jurnal PLoS ONE, peneliti menemukan striatum ventral, struktur otak yang berperan dalam pusat reward otak alias jalur kesenangan pada peminum alkohol sama dengan pecandu porno.
Seseorang yang melihat pornografi secara berlebihan biasanya memiliki beragam alasan, salah satunya untuk memuaskan hasrat sekaligus imajinasi diri perihal seksualitas.
Namun, tentu saja hal seperti ini bisa memberikan beragam dampak buruk bagi kesehatan dan juga masa depan seseorang. Maka untuk mengetahui apakah kamu termasuk pecandu pornografi atau tidak, mungkin bisa dilihat dari ciri-ciri berikut ini:
1. Menghindari kontak mata
Seorang pecandu video atau gambar porno, kerap menghindari kontak mata dengan lawan jenis. Hal ini kemungkinan bisa terjadi karena ia merasa lebih canggung dan serba salah. Karena pikirannya yang bisa jadi justru ke mana-mana.
2. Kurang bergairah dalam beraktivitas
Menonton pornografi terlalu sering dapat membuat seseorang asik dalam menikmati imajinasinya sendiri. Sehingga dalam melakukan aktivitas sehari-hari justru membuatnya kurang atau bahkan tidak bergairah.
3. Tanpa sadar kerap melihat bagian tubuh tertentu seseorang
Karena terlalu sering melihat pornografi, disadari atau tidak, seseorang akan cenderung fokus pada bagian tubuh tertentu pada lawan jenis, seperti bagian pantat, dada, hingga area paha dan kelamin.
4. Sulit konsentrasi
Pecandu pornografi sering kali mengalami kesulitan dalam konsentrasi. Meski fisik dan matanya mungkin melihat depan, fokusnya bisa jadi ke mana-mana. Hal ini bisa jadi karena hal-hal porno telah mendominasi pikirannya.
5. Aura tubuh jadi negatif
Tentu saja, melihat gambar, video, atau film porno terlalu sering dapat membuat aura tubuh jadi negatif. Hal ini tidak lepas dari sikap dan perilaku yang cenderung tidak bersemangat, sulit konsentrasi, dan sifat dan sikap buruk yang jadi lebih mendominasi. (Met)
