JEMBER – Sejumlah warga Kecamatan Silo, Kabupaten Jember sepakat untuk menolak setiap kegiatan penambangan emas di daerah tersebut. Aksi penolakan ini menyusul keluhan sejumlah petani atas hasil pertanian mereka.
Ketua Forum masyarakat Silo (Formasi) Hasan Basri mengatakan, mayoritas penduduk setempat merupakan petani padi. Menurutnya, akibat penambangan hampir seluruh hasil pertanian mereka menurun. Untuk itu, warga bersepakat agar menolak seluruh kegiatan penambangan di area pertanian Desa Silo.
“Sejak dulu kami sudah mengerti dampak dan bahaya tambang. Masyarakat Silo sendiri adalah petani dan pekebun tambang emas jelas berdampak terhadap pertanian dan perkebunan, “ucap Hasan, saat dikonfirmasi, Minggu (16/12/2018).
Untuk menghentikan kegiatan penambangan, warga setempat melakukan razia di sejumlah tempat di aeral pertanian tidak terima adannya warga luar Desa Silo yang ikut melakukan kegiatan penambangan, akhirnya terjadi bentrok fisik antar masyarakat dan para penambang liar. Bahkan, sejumlah investor China serta para peniliti dari salah satu perguruan tinggi di daerah itupun, dilarang untuk melakukan kegiatan.
Untuk itu, Hasan berharap agar Pemerintah Kabupaten Jember lebih tegas serta tidak mengeluarkan ijin penambangan. “Ini dimaksudkan untuk menghindari dampak akibat penambangan, “pungkasnya. (yus/smi)
