Peristiwa

Warga Lereng Kelud Kediri Bakar Lahan Perhutani Protes Kejelasan Lahan Garapan

Warga bakar lahan perhutani
Warga bakar lahan perhutani

Lenterainspiratif.id | Kediri – Menuntut kejelasan lahan garapan di Perhutani Kediri puluhan warga Desa Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri menggelar unjuk rasa dan membakar sebagian wilayah setempat Senin, (28/3/2022).

Salah satu petani asal Dusun Sumberbahagia Desa Gadungan Kecamatan Puncu Lamijan mengaku, ingin menanyakan soal Naskah Kesepakatan Kerja sama (NKK) dalam pembagian lahan ini. Pasalnya warga kecewa dengan Perkumpulan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) yang tidak transparan dan tidak adil dalam membagi lahan.

“Selama ini setelah penebangan sengon pada tahun 2019 lalu selesai, tidak ada kejelasan lagi,” katanya.

Menurut Lamijan, mengacu pada peraturan di NKK selama pembagian lahan, petani mendapatkan jatah dengan menanam selama 35 tahun. Namun yang terjadi selama ini adalah praktik jual beli lahan dan sewa-menyewa.

“Buktinya lahan ini yang mengelola dari pihak luar desa. Padahal di Dusun Templek, Dusun Sumberbahagia yang satu desa masih banyak petani yang belum menggarap lahan,” ucapnya.

Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Jatirejo Januri menyebut, pihaknya menampung seluruh aspirasi warga namun tetap melalui prosedur yang telah ditentukan.

“Semuanya akan kami tampung dan saya sampaikan kepada pimpinan, dalam Minggu ini kami akan mengambil kebijakan bersama pimpinan untuk kesejahteraan masyarakat di lingkungan ini,” bebernya.

Sementara itu Sugianto, Ketua PMDH menyampaikan akan bertanggung jawab atas semua permasalahan tersebut yang ada di wilayah Desa Gadungan.

“Terkait aksi pada hari ini saya akan bertanggung jawab penuh,” jelasnya.

Setelah menggelar demo, warga menuju ke balai desa setempat untuk meminta petunjuk kepada tiga pilar. Kegiatan tersebut dihadiri pula Ketua PMDH.

“Disini pihak desa membantu pertemuan antara warga dan Ketua PMDH. Namun masih belum ada titik temu dan akan dilakukan pertemuan lanjutan,” ungkap Suprayitna, Kepala Desa Gadungan.

Exit mobile version