Mojokerto, Lenterainspiratif.id – Sejumlah warga Desa Sawo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, melayangkan protes keras terkait pembangunan tangga di Taman Kanak-Kanak (TK) setempat. Tangga yang mengarah langsung ke jalan utama itu dinilai mengganggu arus lalu lintas, mempersempit ruas jalan, hingga menyulitkan aktivitas parkir jemaah masjid dan orang tua murid.
Awalnya pintu masuk TK menghadap ke Balai Desa, namun kini dipindahkan menghadap jalan utama, disertai pembangunan tangga yang memakan bahu jalan. Pengerjaan ini disebut tidak pernah melalui sosialisasi ke warga dan diduga belum mengantongi izin dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto.
Tokoh masyarakat Desa Sawo, Sampir Aprianto, bersama dua warga lainnya, Ansori dan rekannya, menuntut agar tangga tersebut dibongkar dan pintu dikembalikan seperti semula. “Kalau tidak ada tindak lanjut, kami siap bongkar sendiri. Bahkan kalau perlu kami laporkan ke penegak hukum,” tegas Sampir, Rabu (13/8/2025).
Sampir juga menuding rehabilitasi gedung TK yang dibiayai Dana Desa (DD) sebesar Rp 126 juta itu sarat penyimpangan. “Tim TPK-nya itu Kadus, jelas tidak boleh,” ujarnya.
Kepala Bidang di Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Hendri Surya, ST., MT., memastikan pihak desa tidak pernah mengajukan izin terkait pembangunan tersebut. “Tidak ada izin ke PU, Mas,” kata Hendri.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Sawo, Kholis, belum memberikan keterangan meski sudah dihubungi untuk dimintai klarifikasi.
