DaerahJawa Timur

Wanita Perkasa di Tuban Yang Bekerja Menjadi Pemecah Batu

×

Wanita Perkasa di Tuban Yang Bekerja Menjadi Pemecah Batu

Sebarkan artikel ini
Wanita Perkasa di Tuban Yang Bekerja Menjadi Pemecah Batu
Wanita Perkasa di Tuban Yang Bekerja Menjadi Pemecah Batu

Wanita Perkasa di Tuban Yang Bekerja Menjadi Pemecah Batu
Wanita Perkasa di Tuban Yang Bekerja Menjadi Pemecah Batu

Lenterainspirstif.id | Tuban – Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para wanita di Desa Talun, Kecamatan Plumpang, Tuban yang rela menjadi pemecah batu. Sehingga mereka keran disebut sebagai wanita perkasa.

Salah satunya seperti yang dijalani oleh Jariyatun (62), karena suaminya telah meninggal dan sang anak merantau ke Jakarta. Maka di usianya yang semakin senja ia setiap hari mereka harus melawan teriknya matahari, dan mengangkat beratnya batu untuk dipecahkan. Ia bersama perempuan lainnnya sudah menekuni pekerjaan ini kurang lebih sudah 20 tahun.

“Nggih pun dangu. Rumiyin kalih rayatan, sakniki piyambakan amergi bapake kapundut. Sakniki pun sepuh sak kuate. Upahe niku kubikan, setunggal kubik angsal 60 ewu (Sudah lama kerja ini. Dulu sama suami juga. Bapak sudah meninggal sekarang. Karena sudah tua ya semampunya saat ini. Upahnya per kubik dapat 60 ribu,” tutur Jariyatun, Rabu (21/4/2021).

Butuh waktu selama kurang lebih tiga hari bagi para perempuan ini untuk mendapat satu kubik kerikil, upah yang mereka dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.

Perempuan perkasa lainnya yakni Mahtun (55) dan Sumiyatun (60). Mereka tampak semangat meski terik matahari menyengat tubuhnya. Dengan berbekal palu, pacul dan cikrak bambu, mereka setiap pagi hingga siang memecah batu.

Usai dipecahkan tampak tumpukan kerikil itu menggunung di hadapan mereka, untuk melepas lelah dan sejenak mengusir gerah yang mendera sesekali mereka melepas lelah dengan mengipaskan capil penutup kepalanya ke wajah di Hari Kartini ini.

“Saya sudah bertahun-tahun, punya anak masih SD. Ya demi keluarga dan masa depan anak. Nggak apa-apa jadi tukang pecah batu,” ujar Mahtun sambil mengusap keringatnya.

Kerikil itu nantinya dijual ke pedagang lokal atau diangkut ke truk untuk dikirim ke proyek pembangunan. Potret para wanita perkasa ini bisa dijumpai setiap hari di pinggir Jalan Raya Rengel-Plumpang, Kabupaten Tuban. Seperti di hari ini yang merupakan Hari Kartini 2021. ( man )