lenterainspiiratif.id | Mojokerto hari ini – Hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (7/1/2021) lalu menimbulkan sejumlah kerusakan rumah warga di Kota Mojokerto. Menyikapi hal ini, Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari menginstruksikan kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) untuk segera melakukan asesmen atas rumah warga yang rusak pada Jumat (8/1/2021) esoknya.
Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini, juga turun langsung meninjau rumah warga yang rusak. Sekaligus, memberikan bantuan berupa perbaikan rumah pada Sabtu (9/1/2021). Dengan didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos PPPA, Heru Setyadi, Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto KH Ma’shum Maulani, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Hatta Amrulloh, Camat serta lurah, Ning Ita menyusuri satu persatu bangunan rumah yang rusak.
“Hujan yang melanda Kota Mojokerto, akhir-akhir ini cukup deras disertai dengan angin kencang. Dan Kota Mojokerto, merupakan salah satu daerah dari 22 daerah di Jawa Timur yang dilanda fenomena La Nina dan Hidrometeorologi. Untuk itu, kewaspadaan dari masyarakat sangat dibutuhkan. Kami mengimbau, agar semua masyarakat lebih mawas diri saat hujan deras,” jelas walikota perempuan pertama di Mojokerto ini.
Dari sebelas rumah yang mengalami kerusakan bangunan, lanjut Ning Ita, tiga di antaranya mengalami kerusakan berat, tiga lainnya rusak dengan kategori sedang dan sisanya mengalami kerusakan ringan. Kendati demikian, Pemerintah Kota Mojokerto bersama Baznas Kota Mojokerto tetap memberikan bantuan berupa renovasi atau perbaikan pada bangunan yang rusak milik masyarakat senilai Rp 7.810.000.
“Kerusakan setiap rumah berbeda-beda. Namun, tetap kami berikan bantuan sesuai dengan yang dibutuhkan. Semoga bantuan ini, dapat meringankan beban warga di Jalan Flamboyan RT 3 RW 2, di Lingkungan Wates. Dengan adanya bantuan ini, semoga perbaikan rumah yang rusak segera diperbaiki, sehingga saat hujan kembali melanda mereka bisa mendapatkan perlindungan yang layak, tanpa ada kebocoran,” tegasnya.
Sementara itu, Minto salah seorang warga yang terdampak angin puting beliung, mengucapkan terimakasihnya kepada Wali Kota Mojokerto Ning Ita. Khususnya, atas perhatian dan kecepatan dalam menanggapi permasalahan di masyarakat. Terlebih, kepada warga yang menjadi korban akibat angin puting beliung. “Matur nuwun Ning Ita, atas perhatian dan kepeduliannya kepada warga Kota Mojokerto. Bantuan ini, sangat berarti buat kami,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Kota Mojokerto masuk pada 22 daerah di Jawa Timur yang mengalami fenomena La Nina dan Hidrometeorologi saat musim penghujan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya, fenomena La Nina bukanlah badai. Akan tetapi merupakan fenomena perubahan cuaca karena naiknya suhu di laut pasifik sehingga mengakibatkan bencana hidrometeorologi. (roe / adv)