Lenterainspiratif.com MOJOKERTO – Setelah mutasi jabatan yang digelar pada Selasa (31/12/2019), di nilai unik dengan melantik sejumlah pejabatnya di lingkungan Pasar ayam dan eks pasar rombengan, Jl Prapapanca, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Pralon, kota Mojokerto. kini giliran sejumlah lurah alami prosesi pelantikanya di Hutan Pulorejo, kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto, Jumat (7/2/2020) pagi
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari atau Neng Ita, melakukan perombakan besar-besaran pada posisi Lurah. Tak hanya itu, Camat Prajurit Kulon juga ikut ke geser pagi ini. Kepala Badan Kepegawaian Kota Mojokerto, Endri Agus Subiyanto membenarkan perombakan lurah tersebut. Ia menyebut, dari 18 jabatan lurah, sebanyak 15 diantaranya katut gerbong hari ini.
“Rinciannya, 6 dari Kecamatan Kranggan, 5 dari Kecamatan Prajurit Kulon dan sisanya sebanyak 4 dari Kecamatan Magersari,” terangnya.
Agus menyebut, perombakan lurah ini hanya bersifat rolling saja. Pasalnya, tak banyak wajah baru yang mengisi jabatan itu. “Ini rolling saja, hanya tiga tadi yang di isi wajah baru, yakni Mentikan, Gedongan dan Miji,” cetusnya.
Agus juga menambahkan, mutasi kali ini menyentuh 43 pejabat administrator dan pengawas di Pemkot Mojokerto. Selain merolling puluhan lurah, mutasi kali ini juga menyentuh satu posisi Camat dan Kepala Bagian.
“Kabag Organisasi bergeser dari Rina Purwani ke Siti Salbiyah. Pun demikian dengan Wakil Direktur RSUD, dari semula dipegang Heru Setyadi kini di isi Rina Purwani,” terangnya.
Sementara itu, Ning Ita dalam sambutannya mengatakan, bahwa parameter utama yang digunakan dalam menentukan jabatan bagi setiap pegawai dilakukan melalui pertimbangan kapasitas, kompetensi, integritas, loyalitas, moralitas, mutasi jabatan, pendidikan dan pelatihan serta nilai pengabdian dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab kepada negara.
“Sebagaimana pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik hari ini mendapatkan amanah sekaligus merupakan suatu bentuk kepercayaan,” tegasnya.
Disamping itu, kata Ning Ita, mutasi dan rotasi harus dijalankan untuk memenuhi kebutuhan karir dalam penyelenggaraan pemerintahan serta memperlanjar layanan publik.
“Saya berharap, kepada pejabat baru segera dapat menyesuaikan diri ditempat yang baru, sehingga tugas-tugas yang ada dapat berjalan dengan baik,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa melantik sejumlah pejabatanya kenapa harus di hutan kota, adalah hanya untuk penyegaran, sehingga tidak terpacu pada rutinitas belaka, pungkas Ita. (roe)