Daerah

Virus Corona Katrol Harga Bawang Rp 58 ribu Perkilo di Lamongan

×

Virus Corona Katrol Harga Bawang Rp 58 ribu Perkilo di Lamongan

Sebarkan artikel ini
Foto : penjual bawang putih di pasar.

Foto : penjual bawang putih di pasar.

Lenterainspiratif.com, LAMONGAN — Harga bawang putih melambung tak hanya terjadi di Pasuruan, di Kota Soto Lamongan harga bawang putih melonjak tinggi.

Harga yang semula Rp 35 ribu perkilo kini naik menjadi Rp 58 ribu perkilo. Tak syak, kondisi ini dikeluhkan baik pedagang maupun pembeli.

Seperti di pasar Sidoharjo Lamongan, pembeli mengeluhkan naiknya bawang putih yang melonjak tinggi.

“Naik Buanget, ganti harga mas, bukan naik lagi, tapi sudah ganti harga,” kata Suciwati, Sabtu (8/2/2020).

Suciwati menduga, kenaikan harga bawang putih ini lebih dipengaruhi merebaknya virus corona yang menyebabkan pintu impor ditutup. Padahal, kata Suciwati, bawang putih yang dijual di pasaran adalah bawang putih impor dari China. Kenaikan harga bawang putih ini, menurut Suswati sudah terjadi sejak 1 minggu.

“Karena katanya impor dari China, sedangkan di sana sedang ada corona,” ujarnya.

Akibat kenaikan itu, pembeli mulai berkurang dan pedagang mengalami penurunan omzet penjualan setiap harinya. Meski mengalami kenaikan namun untuk pasokan bawang putih di Pasar Sidoharjo masih aman hingga satu bulan ke depan. Hanya saja pedagang harus membelinya dari para tengkulak dengan harga yang lebih malah.

“Pelanggan yang biasanya membeli bawang sudah mulai berkurang. Kalau dulu beli seperempat sekarang turun jadi beli 1 ons,” tambahnya.

Kenaikan harga bawang putih juga berimbas pada komiditas bahan masakan lainnya seperti harga cabai rawit yang semula 25 ribu/kg, kini menjadi Rp 65 ribu/kg. Sementara untuk harga ayam potong masih relatif murah dibandingkan dengan minggu lalu. Untuk harga daging ayam pedaging R 34 ribu/kg dan ayam jenis ras Rp 35 ribu/kg.

Naiknya harga bawang putih ini diakui Disperindag Lamongan. Kepala Disperindag Lamongan Muhammad Zamroni menuturkan, kenaikan harga bawang putih ini disebabkan ada kendala impor dari China, sehingga bahan yang tersedia di distributor saja yang bisa didatangkan ke Lamongan.

“Iya mas terus perlahan naik. Hal ini disebabkan pasokan mulai tersendat dan kondisinya hampir sama dengan daerah lain yaitu karena virus Corona,” ujar Zamroni.

Berdasarkan data dari Disperindag Lamongan, terang Zamroni, kenaikan harga bawang putih sejumlah pasar tradisional di Lamongan cukup bervariasi. Di Pasar Mantup dari sebelumnya seharga Rp 30 ribu/kg naik menjadi Rp 50 ribu/kg. Sementara di Pasar Blimbing dari semula dijual dengan harga Rp 32 ribu/kg baik menjadi Rp 52 ribu/kg. Kenaikan juga terjadi di Pasar Babat.

“Disperindag Lamongan masih akan terus memantau perkembangan harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional, sebelum mengambil langkah untuk melakukan operasi pasar,” jelasnya. (jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *