
lenterainspiratif.com | Malang – Seorang dokter gigi di Malang, Jawa Timur mendadak viral karena APD seksinya.
Dalam masa pandemik Covid-19 ini semua tenaga medis wajib mengenakan pakaian hazmat atau baju alat pelindung diri (APD).
Pada umumnya baju APD nampak lebih besar ukurannya daripada ukuran tubuh pemakainya dan kebanyakan berwarna putih, namun beda lagi dengan APD yang dikenakan dokter gigi bernama Nina Agustin yang sehari-hari bekerja di Malang Jawa Timur.
Baju APD yang ia kenakan nampak pres body, dan terlihat seksi. Nina punya alasan tersendiri mengapa mengenakan APD dengan warna mencolok dan pas ditubuhnya.
“Pasien, terutama anak-anak, kalau melihat dokter pakai APD, apalagi level 3, jadi takut dan merasa tak nyaman,” ujar Nina, Kamis (3/7/2020).
Dari situ, muncul ide di benak Nina untuk membuat baju APD yang elok dipandang sehingga tak mengintimidasi pasien, tapi tetap sesuai standar keamanan.
Jadilah baju APD yang modelnya menyerupai jumpsuit dengan siluet yang mengepas di tubuh ramping Nina. Seperti terlihat di Instagram Nina, warna dan motif baju APD-nya beragam.
Desain APD yang dimiliki Nina ada yang didominasi warna pink (senada dengan ruangan praktiknya), oranye, hingga APD yang dihiasi desain visual bergaya pop-art.
APD Nina dibuatkan oleh seorang kenalannya yang juga berasa dari Kediri, kenalannya tersebut kebetulan juga bisa menjahit APD.
Perempuan kelahiran Kediri, 15 Agustus 1985, ini memilih sendiri bahan untuk APDnya seperti taslan balon, taslan milky dan gore-tex. “Semuanya standard APD 100% antiair,” kata pendiri NDC Dental Clinic itu. Nina juga mengklaim, kain tersebut reusable atau aman apabila dipakai berulang kali.
Saat ini Nina memilik sekitar 25 baju APD, dan sepatu bot senada yang dipesan secara khusus dengan mengikuti standar keamanan.
Inovasi ibu dua anak ini menarik perhatian warganet, dan membuatnya viral.
“Kalau seksi, itu persepsi orang menilainya bagaimana. Karena saya memakai APD sesuai postur tubuh saya supaya nyaman. Mungkin orang selama ini melihat APD yang selalu longgar, lalu kaget ketika ada APD seperti punya saya,” kata Nina.
Nina berharap, baju APD bisa memberi pesan positif, baik bagi pasien maupun dokter, di tengah pandemi COVID-19. “Pasien bisa merasa tenang ke dokter gigi, begitu pula dokternya juga bisa bekerja dengan nyaman tanpa mengesampingkan faktor keamanan,” paparnya. (suf)