DaerahJawa Timur

Usai Lebaran Harga Ayam di Surabaya dan SidoarjoTurun

×

Usai Lebaran Harga Ayam di Surabaya dan SidoarjoTurun

Sebarkan artikel ini
Usai Lebaran Harga Ayam di Surabaya dan SidoarjoTurun
Satgas Pangan Polda Jatim saat memantau harga daging di Pasar Wonokromo, Selasa (18/5/2021)

Usai Lebaran Harga Ayam di Surabaya dan SidoarjoTurun
Satgas Pangan Polda Jatim saat memantau harga daging di Pasar Wonokromo, Selasa (18/5/2021)

Lenterainspiratif.id | Surabaya – Setelah empat hari melambung tinggi hingga Rp 50.000 per kilogra m, harga daging ayam di Surabaya dan Sidoarjo kembali turun. Permintaan pasar yang sangat tinggi saat hari Raya Idul Fitri menjadi penyebab naiknya harga daging ayam.

Salah seorang pembeli, Asfiani (65) mengatakan, biasanya harga daging ayam Rp39.000 per kilogram. Namun, pada Idul Fitri lalu melonjak hingga Rp.50.000.

“Sabtu lalu saya beli ayam di pasar sampai Rp50.000. Tapi tadi pagi beli lagi sudah turun jadi Rp38.000,” ujar Asfiani, Selasa (18/5/2021).

Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Satgas Pangan Polda Jatim Kombes Farman yang mengatakan, kenaikan harga daging ayam di wilayah Surabaya dan Sidoarjo memang disebabkan oleh tingginya permintaan selama hari Raya Idul Fitri yang tidak sebanding dengan suplai ayam potong.

“Sedangkan , selama libur lebaran hari Raya Idul Fitri, banyak pekerja perusahaan pemotongan ayam yang diliburkan atau libur bergilir,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat yang menyuplai ayam potong di pasar tradisional maupun para pekerjanya juga libur. “Walaupun ada yang mau bekerja tetapi mereka minta upah dua kali lipat dari harga normal,” katanya.

Farman juga mengatakan kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat mudik, membuat permintaan ayam ikut meningkat.

“Ada fakta meningkatnya permintaan ayam potong untuk lebaran tahun ini karena ada kebijakan pemerintah larangan mudik. Lalu, adanya kebijakan pemerintah untuk membatasi penangkaran ayam potong atau cutting HE 10 sampai 20 persen, sebagai respon jatuhnya harga ayam potong pada bulan Februari 2021,” ujarnya.

Selain tingginya permintaan pasar, kenaikan harga daging ayam ternyata juga disebabkan oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan sejumlah kandang ternak ayam milik peternakan tradisional rusak akibat hujan dan angin kencang.

Farman menyebut anggota unit 3 Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim telah melaksanakan cek harga secara random di beberapa lokasi, yakni di Pasar Wonokromo Surabaya dan Transmart Ngagel.

“Dari hasil interview pada pedagang ayam di Pasar Wonokromo didapat fakta harga ayam potong hari Jumat dan Sabtu tanggal 14 dan 15 Mei 2021 memang mencapai Rp50.000 per kilogram. Lalu hari Minggu 16 Mei 2021 turun menjadi Rp45.000 dan Senin kembali turun menjadi Rp40.000 per kilogram,” tuturnya. ( fi )