Lenterainspiratif.id | Berita Sofifi – Usai Eksport 10 Ton Kopra Putih ke kota surabaya beberapa waktu lalu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Maluku Utara, targetkan pengadaan fasilitas pengolahan (rumah pengolahan kelapa)
Di Tahun 2021/2022.
Kepala Dinas Nakertrans, Ridwan Hasan, saat di konfirmasi awak media, pada Selasa (19/01/2021), mengatakan di beberapa waktu lalu telah tereksport 10 ton kopra putih ke kota surabaya, yang itu merupakan titik awal sebuah upaya dari Disnakertrans Provinsi Malut dalam menyikapi dinamika/permasalahan harga kopra yang cenderung fluktuatif dan sulit untuk dikendalikan.
“Perlu digaris bawahi bahwa Kenaikan harga kopra saat ini bukanlah akibat dari intervensi pemerintah (dinas terkait) tetapi ini terjadi karena mengikuti mekanisme pasar semata,” ujarnya.
Menurut Ridwan, penambahan jumlah produksi kopra putih yang dihasilkan oleh petani binaan dari Disnakertrans malut harus dibarengi dengan penambahan fasilitas pengolahan (rumah pengolahan kelapa) di tahun 2021/2022.
“Disnakertrans merencanakan untuk menambah fasilitas-fasilitas seperti ini yang nanti akan di sebarkan ke Halmahera Utara, halmahera tengah, halmahera Timur dan Kepulauan Sula, sebanyak 15 sampai 20 titik,” sebut Kadis.
Lanjutnya, dimana hanya difokuskan pada tempat-tempat/desa yang memiliki konsentrasi perkebunan kelapa yang banyak hanya saja minim/tidak ada peralatan pengolahannya.
“Konsekwensi dari penambahan sarana dan prasarana rumah kelapa ini adalah pembiayaan,” katanya.
“Kami sangat berharap dukungan penuh dari DPRD provinsi maluku utara terutama mitra komisi II yang diketuai pak Ishak Nasser, dimana beliau telah berjanji akan memback up pengalokasian Anggaran untuk menjamin tujuan ini,” ucapnya.
Lebih lanjut di katakan Kadis Nakertrans, bahwa sasaran utama dari kegiatan yang ini adalah “Bagaimana Merekrut Tenaga Kerja Sebanyak-Banyaknya agar tingkat pengangguran bisa diturunkan.
“Yang itu dibarengi dengan naiknya pendapatan para petani/buruh tani di maluku utara, dan kesulitan sosial ekonomi masyarakat bawah sebagai akibat hantaman pandemi covid-19 yang tidak bisa teratasi,” ujar Ridwan.
“Saya berharap upaya ini didukung oleh semua pihak sehingga program ini bisa berjalan dangan baik,” tutupnya. (Toks).
