Lenterainspiratif.id | Ternate – Pengurus Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Maluku Utara (Malut) menyikapi arahan Eksekutif Nasional LMND tentang beberapa point kebijakan yang di lakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) RI Nadiem Makarim.
Kebijakan yang di lakukan Mendikbud diantaranya, Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia.
Ketua Wilayah LMND Malut, Evelyn F. Pinoke saat di konfirmasi awak media, Selasa (28/05), mengatakan bahwa LMND Maluku Utara tetap tindak lanjut arahan dari Eksekutif Nasional LMND tentang kenaikan UKT dan IPI di lingkup PTN dan PTS se Indonesia.
“Hal itu sesuai dengan pengkajian LMND bahwa kebijakan yang di lakukan oleh bapak Mendikbud Ristek sendiri membuat banyak kalangan lintas mahasiswa undur diri dari Perguruan tinggi alias berhenti kuliah lantaran UKT dan IPI sangat mahal,” ucap Vely sapaan akrab Evelyn.
Vely bilang imbas dari UKT dan IPI memang berdampak seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia, terutama juga di Provinsi Maluku Utara, yang memang sangat jelas berdampak sekali. Karena menurut Vely, rata-rata di Maluku Utara dengan nominan pekerjaan para orang tua petani, baik petani Kopra dan petani perkebunan biasanya, yang memiliki kebutuhan atau pendapatan yang secukupnya.
“Lalu UKT dan IPI naik sampai sejauh itu, bagaiaman keadaan anak bangsa nantinya, jadi pak Menteri Nadiem Makarim harus jelih juga melihat kondisi yang ada di Maluku Utara, jangan sampel nya hanya mengambil di bagian jakarta dan sekitarnya saja lah, maluku Utara lebih berimbas,” terang Ketwil.
Olehnya itu, LMND secara Nasional menawarkan terhadap Mendikbud-Ristek bapak Nadiem Makarim yakni,
1. Wujudkan pendidikan gratis 4 semester baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
2. Revisi UU PT No 12 tajin 2012 dan permendikbud no 2 tahun 2024 tentang otonomi kampus dan besaran UKT.
3. Tolak pemberlakuan Student Loan yang akan menambah penderitaan mahasiswa.
4. Tranparansi penerimaan dan naikan kuota beasiswa bagi mahasiswa.
5. Bangun dan perbaiki asrama-asrama bagi mahasiswa sebagai alternatif mahalnya biaya tempat tinggal mahasiswa.
6. Buka lapangan pekerjaan seluas luasnya. (TT).